PEMKAB ACEH TAMIANG DUKUNG PENDIDIKAN ANAK DISABILITAS
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 540
![](/images/Foto_berita/2021/DESEMBER/WhatsApp_Image_2021-12-06_at_110313.jpeg)
PEMKAB YAKIN BWI MAMPU KELOLA WAKAF UMAT
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 556
![](/images/Foto_berita/2021/DESEMBER/WhatsApp_Image_2021-12-13_at_111509.jpeg)
Aceh Tamiang – Humas: Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengapresiasi para pengurus Perwakilan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Aceh Tamiang yang dilantik hari ini. Apresiasi disampaikan Bupati yang diwakili Asisten Pemerintahan Setdakab, Drs. Amiruddin Y, saat menghadiri pelantikan Perwakilan BWI Aceh Tamiang periode 2021-2024, Senin (13/12) pagi, di aula Kantor Kemenag setempat.
“Atas nama Pemkab Aceh Tamiang, kami mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi kepada saudara/i yang dilantik hari ini. Kami yakin, para pengurus BWI yang dilantik adalah orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas dan mampu untuk menjalankan amanah yang diberikan,” sebut Amir menyampaikan amanat Bupati.
Ditegaskan olehnya, para pengurus mempunyai tanggung jawab dunia-akhirat terhadap pengelolaan harta umat dan harta agama yang menjadi ranah kerja dan operasional BWI Aceh Tamiang. Karenanya, ia berpesan supaya amanah yang diberikan mampu dilaksanakan dengan optimal sehingga berdampak pada kemaslahatan umat.
“Kami berharap, kerja-kerja BWI membawa dampak positif bagi umat. Segera bangun komunikasi, koordinasi, dan bersinergi dengan para pihak lintas sektor dan pemangku kepentingan yang ada di Bumi Muda Sedia,” tambahnya lagi.
Hal ini menjadi fokus atas laporan Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Aceh Tamiang, Anwar Fadli, yang menjelaskan terdapat 1029 bidang tanah wakaf di Kabupaten Aceh Tamiang. Dari jumlah tersebut, 334 bidang tanah sudah bersertifikat, dan 441 bidang sudah memiliki akta wakaf.
Sementara itu, Kabid Penerangan Islam, Zakat & Wakaf Kanwil Kementerian Agama Aceh, Azhari, dalam sambutannya mengatakan wakaf merupakan amanah umat yang diharapkan bermanfaat untuk umat, ia meminta harta umat tersebut jangan sampai dibiarkan terlantar yang justru menjadi permasalahan bagi umat.
Menurutnya, Kementerian Agama senantiasa berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh, berusaha agar semua aset agama/wakaf ini dapat terjaga dengan baik bagi kemaslahatan umat. Ia juga juga berharap bantuan serta dukungan dari pemerintah daerah agar tugas dan fungsi BWI dapat terlaksana dengan baik.
Senada dengan itu, Ketua Perwakilan BWI Aceh, A. Gani Isa mengatakan, BWI Aceh Tamiang agar mampu mengelola segala perihal perwakafan di kabupaten.
“Kami berharap aset wakaf yang ada dapat dikembangkan secara produktif, dan mampu menggali serta memanfaatkan potensi yang tersebar di Kabupaten Aceh Tamiang,” terangnya.
Ada pun pengurus Perwakilan BWI Aceh Tamiang yang dilantik hari ini adalah, Sulaiman sebagai Ketua, Mulkan Tampubolon sebagai Wakil Ketua, Anwar Fadli sebagai Sekretaris, dan Rosdiana sebagai Bendahara. Selanjutnya, Abdul Aziz Arfi sebagai Ketua Divisi Pembinaan Nazir, Riswanto sebagai Ketua Divisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf.
Kemudian, Zulfikar sebagai Ketua Divisi Hubungan Masyarakat, Abdul Aziz sebagai Ketua Divisi Kelembagaan dan Bantuan Hukum, serta M. Dahlan sebagai Ketua Divisi Penelitian dan Pengembangan.[]
PEMKAB ACEH TAMIANG KONSISTEN CIPTAKAN KABUPATEN LAYAK HUNI
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 546
![](/images/Foto_berita/2021/DESEMBER/021221_Layak_Huni-01-01.png)
Aceh Tamiang - Humas: Rabu, (1/12/21) Dalam langkah menyusun strategi dan kebijakan penanganan kumuh serta upaya peningkatan pendapatan masyarakat di kawasan kumuh Kabupaten Aceh Tamiang, Pemerintah Daerah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) kembali menggelar Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun 2021 di aula Hotel Grand Arya, Karang Baru.
Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia saat membuka kegiatan mengatakan, Lokakarya ini bertujuan agar kita semua memahami kebijakan dan bentuk kontribusi daerah dalam melaksanakan program penanganan kumuh Tahun 2021, serta terbangunnya kesepakatan dalam menghitung capaian pengurangan kumuh Kabupaten Aceh Tamiang melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun 2021.
“Luas permukiman kumuh di daerah kita yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 894 Tahun 2020 seluas 401,45 Hektare (Ha). Akan tetapi setelah dilakukan intervensi melalui kegiatan kolaborasi penanganan kumuh dari Tahun 2017 - 2021 telah mengurangi luas kumuh sebesar 80,46 Ha.”, terang Tri.
Pemerintah terus mendorong Peningkatan kualitas permukiman kumuh demi meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Dikatakanya, penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh telah didahului dengan proses pengumpulan data dengan melibatkan masyarakat.
Pemerintah Aceh Tamiang memiliki tantangan yang berat dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan baik di lokasi pencegahan maupun lokasi peningkatan. Hal tersebut membutuhkan komitmen dari Pemerintah Pusat, Provinsi, maupun daerah beserta stakeholder dalam penanganan kumuh.
“Program ini belum tentu menjadi program berulang di satu lokasi yang sama. Oleh karenanya, penting sekali untuk dilakukan diskusi dalam bentuk lokakarya guna menentukan langkah-langkah strategis dalam penanganan kumuh secara komprehensif dan kolaboratif baik dari segi pembiayaan maupun program”, jelasnya.
“Jadikan masyarakat kita sebagai Subjek (pelaku) yang aktif terlibat berkontribusi dalam upaya program pembangunan daerah. Semua pemangku kepentingan harus terlibat, dengan tujuan mencapai Zero (Nol) Kumuh, sehingga masyarakatnya tinggal di daerah yang layak dan sehat”, pesan Tri kepada para peserta.
Humaira Mukhlis mewakili panitia pelaksana menuturkan lokakarya ini bertujuan meriview kembali kegiatan yang telah terlaksana dan menyusun rencana kerja di tahun selanjutnya.
Dengan mengundang para Camat dan Datok Penghulu dalam lingkup Kabupaten Aceh Tamiang, panitia berharap Program KOTAKU dapat berjalan dengan sukses sehingga menjadikan Aceh Tamiang sebagai model Kabupaten Layak Huni.
HASIL PENELITIAN HARUS JADI ACUAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 506
![](/images/Foto_berita/2021/DESEMBER/1.png)
Aceh Tamiang - Humas: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Tamiang menggelar temu Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Acara yang berlangsung di aula Bappeda pada Jum’at (10/12/21), ini memaparkan hasil litbang yang telah selesai dilakukan oleh tim ahli di tiga bidang, yakni bidang pertanian dan perkebunan, lingkungan hidup serta pendidikan dan kebudayaan.
Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Drs. Asra sangat mengapresiasi kegiatan diseminasi hasil penelitian kemarin. Menurutnya, ini menjadi langkah yang bagus menjadi faktor penting dalam mengelola anggaran.
“Acuan seperti ini sangat penting, jadi kita tidak salah dalam bekerja membangun daerah. Kita tidak bekerja berdasarkan kebutuhan, hanya sekedar menghabiskan anggaran”, jelas Sekda.
Penyampaian hasil temuan penelitian ini diharapkan mampu diterapkan pembuat kebijakan dalam berpikir bagaimana Aceh Tamiang berubah semakin maju tanpa tindakan mubazir.
“Ini sebagai bukti langkah keseriusan pemerintah mengelola anggaran demi kepentingan masyarakat”, timpalnya.
Dilakukannya penelitian dalam tiga bidang tadi ditargetkan menjadi bahan acuan guna merumuskan kebijakan Perencanaan Pembangunan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat secara umum. Hal tersebut dikatakan Rianto Waris selaku Kepala Bappeda dalam pelaporannya.
“Kita memerlukan data yang termutakhir setiap hari, sebagai bahan acuan pembuat kebijakan. Dan Bupati telah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) Nomor 664 Tahun 2021 sebagai dasar dilakukannya penelitian. Saat ini Kita telah melakukan penelitian di tiga bidang”, papar Rianto Waris.
Menurutnya, sosialisasi hasil ini merupakan bentuk pertanggungjawaban peneliti kepada Pemkab Aceh Tamiang untuk menyebarluaskan informasi temuan-temuan hasil dari penelitian. Rianto juga mengatakan seharusnya ketiga bidang tersebut akan dipaparkan bersamaan. Namun pemaparan hasil bidang pertanian dan perkebunan harus ditunda sebab peneliti berhalangan hadir.
“Kami juga mengundang para Kepala OPD, Camat, Perwakilan Kepala Sekolah terkait yang menjadi fokus penelitian. Serta Datok Penghulu Kampung Durian yang menjadi daerah Tempat Pembuangan Sampah (TPS)”, ucapnya menerangkan.
Kegiatan pemaparan hasil ini menghadirkan peneliti sebagai narasumber yaitu, Prof.Dr.M. Hasan, M.Si peneliti bidang Pendidikan dan Kebudayaan serta Dr. Yanis Rinaldi, SH, M.Hum. peneliti bidang Lingkungan Hidup. Keduanya berasal dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dalam acara kemarin dipaparkan hasil penelitian yang diperoleh pada bidang pendidikan mengenai efektivitas proses pembelajaran secara daring selama masa pandemi Covid-19 yaitu masih perlu dikaji ulang kembali. Sebab meskipun secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran daring dan akses internet baik, masih banyak ditemukannya sekolah yang mengalami kesulitan.
Dijelaskan, keadaan tersebut di atas harus menjadi perhatian khusus, agar tercapai kualitas pembelajaran secara daring yang merata di Kabupaten Aceh Tamiang. Namun demikian, turut dijelaskan, proses pembelajaran secara tatap muka masih dianggap lebih efektif, mengingat kontrol pendidikan yang sangat terbatas terhadap siswa.
Sedangkan dari hasil penelitian di bidang lingkungan hidup, pelaksanaan pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang belum mengimplementasikan sepenuhnya ketentuan yang dimuat dalam Undang- Undang Nomor 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, dan aturan turunannya. Pengelolaan sampah masih menggunakan konsep paradigma lama yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan.
Terkait hasil temuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang diminta untuk meningkatkan jumlah dan kapasitas sumberdaya pengelola persampahan sesuai dengan kebutuhan daerah. Prasarana dan sarana pengelolaan persampahan harus ditingkatkan…
WABUP : PEMBINAAN KADER MAHASIWA ISLAM HARUS TERUS DILAKUKAN
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 590
![](/images/Foto_berita/2021/DESEMBER/011221_PMI-01.png)
Aceh Tamiang – Humas: Wakil Bupati Aceh Tamiang Tengku Insyafuddin, ST membuka secara resmi acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Konkoorcab XI dan Halaqah Moderasi Beragama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aceh yang bertajuk "Transformasi Organisasi untuk PMII Maju", bertempat di Aula Hotel Sederhana sekira pukul 15.00 Wib pada Selasa, (30/11/21).
Dalam arahannya Wabup mengatakan Kader PMII sebagai generasi muda harus memiliki wawasan yang luas dan peka terhadap berbagai isu kekinian baik lokal, nasional, hingga dunia dan siap berkontribusi kepada kemajuan daerah.
“Pembinaan kepada kader-kader mahasiswa Islam harus terus dilakukan, agar terbangun wawasan kebangsaan yang mendalam dan tertanam pemahaman utuh. Disamping itu pula pemahaman tentang agama agar di perkuat, sehingga tercipta kombinasi baik dalam membangun kepekaan terhadap isu di daerah maupun global”, ungkap Wabup
Selaku Pimpinan Daerah Ia berharap kegiatan ini akan menjawab segala persoalan kemahasiswaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan untuk mewujudkan kemajuan bagi organisasi PMII di masa yang akan datang, agar tetap eksis dan maju serta memberikan makna penting bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia khususnya Aceh.
Sebelumnya, laporan dari Ketua Panitia Pelaksana Agus Syahputra, mengatatakan, kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari kedepan di hadiri oleh Cabang-Cabang PMII Se-Aceh. Ia berharap kegiatan ini berjalan dengan sukses dan lancar.
Sementara itu Ketua DPD I KNPI Aceh, Wahyu Saputra, SE dan Pengcab Aceh Tamiang Tarmidzi, ST di kesempatan ini menyampaikan, kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat PMII Aceh kedepan dengan upaya melakukan pembenahan organisasi dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman kader seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini.
Selanjutnya arahan Sekjen Pengurus Besar PMII Pusat Muhammad Rafsanjani dikatakannya bahwa, Aceh memiliki sejarah yang panjang bagi pembangunan di indonesia, beliau menginginkan Aceh menjadi prioritas dalam hal pembangunan dan berupaya sesuai kapasitasnya sebagai mahasiswa, guna kemajuan pembangunan di Aceh lebih baik kedepannya. Dikesempatan ini, beliau mengajak kepada sahabat yang ada di Aceh untuk memacu diri dengan mempersiapkan SDM agar dapat berkontribusi bagi daerahnya masing-masing.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut Perwakilan Dandim 0117/Atam, Perwakilan Kapolres Aceh Tamiang, Perwakilan Kadishub Aceh Tamiang, Ketua NU Aceh Tamiang M. Yahya Husen, Para pengurus PMII se Provinsi Aceh serta tamu undangan lainnya yang berhadir.