Aceh Tamiang - Humas: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Tamiang menggelar temu Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Acara yang berlangsung di aula Bappeda pada Jum’at (10/12/21), ini memaparkan hasil litbang yang telah selesai dilakukan oleh tim ahli di tiga bidang, yakni bidang pertanian dan perkebunan, lingkungan hidup serta pendidikan dan kebudayaan.

Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Drs. Asra sangat mengapresiasi kegiatan diseminasi hasil penelitian kemarin. Menurutnya, ini menjadi langkah yang bagus menjadi faktor penting dalam mengelola anggaran.

“Acuan seperti ini sangat penting, jadi kita tidak salah dalam bekerja membangun daerah. Kita tidak bekerja berdasarkan kebutuhan, hanya sekedar menghabiskan anggaran”, jelas Sekda.

Penyampaian hasil temuan penelitian ini diharapkan mampu diterapkan pembuat kebijakan dalam berpikir bagaimana Aceh Tamiang berubah semakin maju tanpa tindakan mubazir.

“Ini sebagai bukti langkah keseriusan pemerintah mengelola anggaran demi kepentingan masyarakat”, timpalnya.

Dilakukannya penelitian dalam tiga bidang tadi ditargetkan menjadi bahan acuan guna merumuskan kebijakan Perencanaan Pembangunan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat secara umum. Hal tersebut dikatakan Rianto Waris selaku Kepala Bappeda dalam pelaporannya.

“Kita memerlukan data yang termutakhir setiap hari, sebagai bahan acuan pembuat kebijakan. Dan Bupati telah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) Nomor 664 Tahun 2021 sebagai dasar dilakukannya penelitian. Saat ini Kita telah melakukan penelitian di tiga bidang”, papar Rianto Waris.

Menurutnya, sosialisasi hasil ini merupakan bentuk pertanggungjawaban peneliti kepada Pemkab Aceh Tamiang untuk menyebarluaskan informasi temuan-temuan hasil dari penelitian. Rianto juga mengatakan seharusnya ketiga bidang tersebut akan dipaparkan bersamaan. Namun pemaparan hasil bidang pertanian dan perkebunan harus ditunda sebab peneliti berhalangan hadir.

“Kami juga mengundang para Kepala OPD, Camat, Perwakilan Kepala Sekolah terkait yang menjadi fokus penelitian. Serta Datok Penghulu Kampung Durian yang menjadi daerah Tempat Pembuangan Sampah (TPS)”, ucapnya menerangkan.

Kegiatan pemaparan hasil ini menghadirkan peneliti sebagai narasumber yaitu, Prof.Dr.M. Hasan, M.Si peneliti bidang Pendidikan dan Kebudayaan serta Dr. Yanis Rinaldi, SH, M.Hum. peneliti bidang Lingkungan Hidup. Keduanya berasal dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Dalam acara kemarin dipaparkan hasil penelitian yang diperoleh pada bidang pendidikan mengenai efektivitas proses pembelajaran secara daring selama masa pandemi Covid-19 yaitu masih perlu dikaji ulang kembali. Sebab meskipun secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran daring dan akses internet baik, masih banyak ditemukannya sekolah yang mengalami kesulitan.

Dijelaskan, keadaan tersebut di atas harus menjadi perhatian khusus, agar tercapai kualitas pembelajaran secara daring yang merata di Kabupaten Aceh Tamiang. Namun demikian, turut dijelaskan, proses pembelajaran secara tatap muka masih dianggap lebih efektif, mengingat kontrol pendidikan yang sangat terbatas terhadap siswa.

Sedangkan dari hasil penelitian di bidang lingkungan hidup, pelaksanaan pengelolaan persampahan di Kabupaten Aceh Tamiang belum mengimplementasikan sepenuhnya ketentuan yang dimuat dalam Undang- Undang Nomor 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, dan aturan turunannya. Pengelolaan sampah masih menggunakan konsep paradigma lama yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan.

Terkait hasil temuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang diminta untuk meningkatkan jumlah dan kapasitas sumberdaya pengelola persampahan sesuai dengan kebutuhan daerah. Prasarana dan sarana pengelolaan persampahan harus ditingkatkan…