EVALUASI PELAKSANAAN VAKSINASI MASSAL, PEMKAB TARGETKAN CAPAI 50% HINGGA AKHIR NOVEMBER
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 812
Upaya membentuk daya tahan komunal terhadap paparan Covid-19 terus dikerjakan Pemkab Aceh Tamiang. hal ini dimaksudkan supaya efek paparan virus yang memiliki nama Novel coronavirus (CoV) tidak menjadi fatal hingga menimbulkan kematian. Karenanya, pemkab menargetkan capaian 50 persen warga tervaksin sampai dengan akhir November 2021. Target ini akan meningkat menjadi 70% hingga akhir tahun nanti. Demikian penyampaian Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, Rabu (3/11), di hadapan 213 Datok Penghulu (Kepala Desa –red) dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di aula Polres setempat.
“Kami menargetkan capaian 50 persen warga tervaksin sampai dengan akhir November 2021. Target ini akan meningkat menjadi 70% hingga akhir tahun nanti. Supaya kehidupan kita bisa berangsur-angsur kembali normal,” terang Bupati.
Di hadapan sejumlah Kepala SKPK, para Camat dan unsur Forkopimcam se-kabupaten, Mursil mengatakan, secara bertahap, Pemkab akan mulai memberlakukan pemanfaatan aplikasi pedulilindungi pada tiap unit kerja. Hal ini juga akan diberlakukan pada warga yang mengakses pelayanan pada kantor pemerintahan.
“Senin kemarin Dinas Kominfo dan Persandian mulai mengerjakan QR Code untuk tiap unit kerja. Nantinya akan diberlakukan identifikasi pemindaian QR Code vaksinasi dengan aplikasi pedulilindungi sebagai syarat untuk memasuki gedung perkantoran dan mendapatkan pelayanan administrasi,” tambah Bupati tegas.
Perihal persoalan yang dihadapi Datok Penghulu dan aparatur kampung dalam, menurutnya memang diperlukan strategi khusus agar tercapai percepatan laju vaksinasi di Aceh Tamiang.
“Kita disini bersama untuk mencari solusi dalam menekan angka keraguan masyarakat akan vaksinasi. Sebab semua bentuk pelayanan membutuhkan sertifikat ini. Ayo edukasi masyarakat untuk vaksin gratis, sebelum program vaksin ini menjadi berbayar” ajak Bupati Mursil.
Di kesempatan yang sama, Kapolres AKBP Imam Asfali menyebutkan, secara umum, capaian vaksinasi Aceh Tamiang memang positif. Tapi, terangnya, masih ada kampung yang capaian vaksinasinya rendah bahkan ada yang nol. Di sisi lain, ada kampung yang capaiannya di atas 80%. Ini yang mesti dipikirkan bersama supaya target pembentukan daya tahan komunal bisa segera terwujud.
“Saat ini, secara keseluruhan persentase untuk kabupaten kita sudah sangat bagus. Berdasarkan data yang masuk, ada beberapa kampung yang sudah mencapai persentase 80%. Artinya program ini bisa dijalankan dengan cara-cara tertentu”, ungkapnya.
Ia juga menuturkan seluruh sektor pelayanan sudah mulai mewajibkan vaksinasi. Terlebih akan diberlakukannya identifikasi barcode vaksinasi sebagai syarat untuk memasuki gedung perkantoran.
“Kita disini bersama untuk mencari solusi dalam menekan angka keraguan masyarakat akan vaksin. Sebab semua bentuk pelayanan membutuhkan sertifikat ini. Ayo edukasi masyarakat untuk vaksin gratis, sebelum program vaksin ini menjadi berbayar” ajak Bupati Mursil.
Kapolres Imam kemudian menerangkan, vaksinasi ini bisa dikatakan sebagai bentuk investasi bagi semua kalangan. Ini dikarenakan segala proses administrasi ke depan akan diawali dengan bukti vaksinasi.
“Ketika kita mempunyai rezeki untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, atau memiliki anak yang hendak menuntut ilmu di universitas, maka terlebih dahulu akan dimintai sertifikat vaksin. Tanpa vaksin, jangan harap kita bisa haji dan umroh. Dan tanpa vaksin juga, para mahasiswa tidak bisa mengisi KRS (Kartu Rencana Studi)”, jelas Kapolres.
Oleh sebab itu, ia mengajak para Datok Penghulu untuk lebih bisa mengedukasi warganya agar mau mengikuti program Pemerintah tersebut. Selain itu diarahkan pula untuk mengarsipkan sertifikat vaksin warganya.
“Program vaksin ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam melindungi masyarakatnya dari serangan virus covid-19. Di sisi lain vaksin sebagai salah satu bentuk ikhtiar sebagai umat manusia dalam melindungi diri sendiri”, tuturnya lagi.
Selain paparan data yang disajikan Kapolres, rapat juga diisi dengan sesi dialog. Dalam dialog tersebut sejumlah Datok Penghulu meminta dilakukan rapat lanjutan untuk sinkronisasi data capaian vaksinasi. Para Datok Penghulu juga meminta kepada Bupati supaya Pemkab mengeluarkan aturan turunan yang mengatur percepatan vaksinasi Covid-19 dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Mendengar hal tersebut, Bupati berjanji akan menindaklanjuti permintaan guna pemenuhan target vaksinasi Covid-19 di Aceh Tamiang.
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Aceh Tamiang melakukan sosialisasi penerapan scan Quick Response (QR) Code menggunakan aplikasi PeduliLindungi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1070
Aceh Tamiang, Senin (1/11/2021) Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Aceh Tamiang melakukan sosialisasi penerapan scan Quick Response (QR) Code menggunakan aplikasi PeduliLindungi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selama dua hari, yaitu pada hari Senin dan Kamis tanggal satu dan empat November 2021 di Aula Media Center Dinas Kominfo.
Kepala Dinas Kominfo Bastian S.Kom, Mengatakan bahwa Dinas Kominfo ditugaskan untuk mengkoordinasikan pendaftaran penerbitan QR Code Peduli Lindungi ke Pusat Data dan Teknologi (Pusdatin) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“ Penerapan scan QR Code PeduliLindungi ini, dilaksanakan untuk mendukung disiplin prokes di lingkungan kerja sehingga diharapkan menekan penyebaran pandemi,” kata Bastian.
Lebih lanjut disampaikannya, Aplikasi ini terkoneksi dengan data pemeriksaan Covid-19 dan vaksinasi nasional, sehingga bisa langsung diketahui status tiap individu yang berkunjung, cukup dengan memindai poster QR Code lewat aplikasi PeduliLindungi yang bisa diunduh di Playstore.
Ada 4 (empat) warna kategoriyang akan muncul pada aplikasi Peduli Lindungi para pengunjung setelah memindai QR Code tersebut. Kategori ini diwakili dengan notifikasi warna hijau, kuning, merah dan hitam.
“ Warna hijau menandakan pengunjung sudah ikut vaksinasi sebanyak dua kali dan tidak sedang terinfeksi Covid-19. Kuning artinya baru ikut vaksinasi pertama, diperbolehkan masuk setelah verifikasi lebih lanjut oleh petugas. Merah berarti belum divaksinasi sehingga tidak diperbolehkan masuk. Terakhir warna hitam yang artinya pengunjung tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 dan tentu saja dilarang keras masuk ke ruangan,”.
34 ASN DI LINGKUNGAN KABUPATEN ACEH TAMIANG DI LANTIK
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 996
Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST mengukuhkan dan melantik 34 Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Aceh Tamiang, Selasa (2/11/21) siang. Pengukuhan dan pelantikan yang berlangsung di Aula Setdakab dihadiri oleh Asisten Pemerintahan, Amiruddin Y, dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Abdullah.
Usai melantik, Wabup Insyafuddin membacakan amanat Bupati mengatakan, pelantikan pejabat yang dilaksanakan hari ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020. Sementara promosi dan rotasi yang dilakukan melibatkan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Selamat kepada yang dilantik, tunjukkan dedikasi, loyalitas, dan kinerja yang tinggi. Tantangan ke depan sangat dinamis dan penuh kompetisi. Mari kita terus memacu diri dan mengasah kemampuan dan kapasitas agar mampu berdaya saing dalam gerak pemerintahan yang harus bergerak cepat”, ucap Wabup.
Ketiga puluh empat ASN yang dilantik, sebanyak 2 orang berada dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Adi Darma, menggantikan Sepriyanto yang menduduki jabatan baru sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Untuk Jabatan Administrator, sebanyak 5 orang dilantik, yaitu Eko Prasetyo sebelumnya menjabat Sekcam Karang Baru mendapat promosi sebagai Kabag Hukum dan Persidangan Sekretariat DPRK. Jabatan Sekcam selanjutnya diisi oleh Syahrial, yang sebelumnya Kabid Manajemen dan Sarpras pada Dinas Pendidikan Dayah. Ahmad Yani, sebelumnya pelaksana pada BKPSDM mengisi jabatan Kabid Manajemen dan Sarpras pada Dinas Pendidikan Dayah.
Selanjutnya, Mustafa Kamal, yang selama ini menjabat Kabid Penegakan Syariat Islam pada Satpol PP dan WH bertukar posisi dengan Syahrir Pua Lapu, yang sebelumnya diamanahi Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah pada Satpol PP dan WH. Selebihnya, sebanyak 27 orang dilantik dalam jabatan pengawas.
ACEH TAMIANG CAPAI PROGRES PERSENTASE VAKSINASI TERBAIK
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1072
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, bersama unsur Forkopimda menghadiri Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 dan bakti sosial di Lapangan Parikesit Kodim 0117/Atam, Kejuruan Muda pada selasa (02/11/21).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kodim 0117/Aceh Tamiang merupakan rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri di Aceh.
Secara virtual melalui video conference, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang berada di Kota Banda Aceh meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang berlangsung di 23 Kabupaten/Kota di Aceh.
Pada vidcon tersebut, Kapolri Sigit mengatakan tujuan program vaksinasi ini sebagai upaya meningkatkan daya imun tubuh dari serangan virus Covid-19. Akan tetapi masih sering terjadi penolakan dari masyarakat.
“Sangat diperlukan kerja keras dan strategi khusus untuk menjelaskan fungsi vaksinasi bagi tubuh. Dengan usaha kita semua untuk mengedukasi masyarakat, saat ini permasalahan penolakan sudah mulai berkurang. Bisa kita lihat dari tingginya antusias masyarakat yang mendaftarkan dirinya untuk vaksinasi”, ujar Sigit.
Sigit juga mengungkapkan bahwa Indonesia berada pada posisi pertama se-Asia Tenggara dalam penanganan Covid-19. Ia berharap Indonesia dapat mempertahankan peringkat ini dengan cara terus meningkatnya laju vaksinasi harian.
“Jaga solidaritas, sinergisitas bersama agar angka kenaikan Covid bisa dikendalikan, angka kematian bisa diturunkan dan ekonomi kembali pulih”, pungkasnya.
Kapolri juga memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah beserta Forkopimda Kabupaten Aceh Tamiang, atas capaian persentase laju vaksinasi sebesar 22% yang diperoleh Kabupaten Aceh Tamiang dua bulan terakhir.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berpesan kepada seluruh unsur Forkopimda untuk tidak lengah dan terlena dengan kondisi kasus konfirmasi positif Covid-19 yang sudah mulai menurun. Hal ini, ungkapnya dikhawatirkan akan memicu kembali lonjakan kasus akibat mulai longgarnya protokol kesehatan.
“Indonesia tidak boleh lengah, protokol kesehatan jangan longgar. Tetap laksanakan 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment (Tes, Telusur dan Tindak lanjut). Terlebih sebentar lagi kita akan memasuki penghujung tahun. Mari kita antisipasi bersama lonjakan kasus positif di akhir tahun”, jelas Hadi.
Hadi juga kembali menyampaikan bahwa vaksinasi bukanlah hal baru di kehidupan manusia. Hanya saja pelaksanaan vaksinasi dilakukan sesuai kebutuhan.
Pada vidcon tersebut Sekda Aceh, Taqwallah mengatakan kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ini memberi semangat dan energi baru untuk menyukseskan program vaksinasi ini.
“Saat ini secara keseluruhan pencapaian vaksinasi di Aceh sebesar 31%. Dan di bulan Oktober, Kabupaten Aceh Tamiang, Simeulue dan Banda Aceh mengalami kenaikan sebesar 10%”, ungkap Taqwallah.
Didampingi Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro, Dandim 0117/Atam Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita menyampaikan bahwa pihaknya telah menargetkan sebanyak 500 orang masyarakat akan mengikuti vaksin. Ia juga bekerjasama dengan beberapa Instansi telah menyiapkan 500 paket sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat yang telah divaksin.
“Sebagai bukti keseriusan kami dalam mendukung program vaksinasi, kami telah menyiapkan 500 paket sembako bagi masyarakat. Alhamdulillah dari 500 target kami, ternyata yang mendaftar hingga siang ini sudah melebihi target. Ini bukti antusias dan kesadaran masyarakat yang sudah tinggi”, terang Dandim Yusuf.
Turut hadir mengikuti rapat koordinasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bersama Panglima TNI dan Kapolri secara virtual yaitu Kapolres Aceh Tamiang, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, Kepala BPBD Aceh Tamiang, Perwakilan Kajari Aceh Tamiang, Sekretaris Kesbangpol Aceh Tamiang dan Direktur RSUD Aceh Tamiang.
BUPATI: JAGA ACEH TAMIANG DENGAN POLITIK SANTUN DAN BERETIKA
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 966
Kepedulian masyarakat terhadap kehidupan politik akhir-akhir ini makin menguat. Terlebih di era digital. Sering kali riuh rendah suara warganet menentukan sikap pemerintah dalam mengelola negara. Pemerintah dianggap perlu mendorong penguatan kapasitas para pengurus partai politik guna merealisasikan tujuan sistem politik, melalui pengokohan fungsi-fungsi sistem politik, yang memuarakan pada kemajuan, keadilan dan kesejahteraan suatu bangsa.
Demikian disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, saat membuka kegiatan Pendidikan Politik bagi Pengurus Partai Politik yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Aceh bekerja sama dengan Kesbangpol Aceh Tamiang. Kegiatan yang berlangsung satu hari ini bertempat di Aula SKB Aceh Tamiang, pada Selasa (02/11/21).
Mursil kemudian menjelaskan bahwa salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam proses politik adalah Pemilihan Umum (Pemilu). Meski pelaksanaannya masih jauh, namun ia mengajak semua aktivis politik untuk menjaga etika dan kesantunan.
“Mari sama-sama kita menjaga situasi dan kondisi Aceh Tamiang dengan politik yang santun dan beretika. Mengingat masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang ini sangat heterogen dan tentunya dinamika perpolitikan juga sangat tinggi. Jangan sampai terjadi kegaduhan saat pemilihan yang dapat menimbulkan berita-berita negatif di Kabupaten Aceh Tamiang,” harap Bupati.
Dijelaskan Bupati, di era digital ini pemberitaan atau kabar negatif yang disiarkan terus-menerus dapat memunculkan preseden buruk suatu daerah. Akibatnya, terbentuk suatu stereotip negatif. Karenanya, ia meminta supaya masyarakat, terutama warganet untuk adil menyikapi keadaan di daerah.
“Saya tidak anti kritik. Kita mesti fair lah menilai sesuatu. Segala kabar yang jelek saya terima, namun saya kira, kita juga mesti mengapresiasi hal-hal baik yang sudah dikerjakan pemerintah,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Aceh diwakili oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Asri, M.Si, mengatakan menjadi suatu kehormatan bahwa kegiatan Kesbangpol Aceh hari ini dihadiri langsung oleh Bupati.
“Dari 23 Kabupaten/Kota di Aceh, hanya di Simelue dan Aceh Tamiang yang kegiatan kami dihadiri langsung oleh Bupati. Biasanya hanya diwakilkan. Untuk itu kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Aceh Tamiang," Ujarnya.
Selanjutnya Ia menjelaskan bahwa pendidikan politik yang terlaksana hari ini merupakan kerjasama antara Kesbangpol Aceh dengan Kesbangpol Aceh Tamiang, dengan mengusung tema peluang partai politik di era digitalisasi.
“Saat ini kita memang belum memasuki tahap pemilu namun kita telah berada di ambang pintu pelaksanaan Pemilu 2024. Maka dari itu, Kami mengajak para pengurus sekalian untuk saling menjaga dan fokus pada pendidikan politik hari ini,” ujarnya.
“Saat ini juga kita tidak bisa melepas diri dari dunia digital. Sangat penting mengetahui dinamika dunia digital. Karena panggung politik yang sifat konvensional sekarang ini, secara perlahan akan tergerus menuju panggung politik digital, sebabnya, 50 persen dari pemilih adalah generasi muda,” terangnya.
Oleh karenanya, ia menghimbau agar dapat memanfaatkan dunia digital untuk berkampanye, memberikan pesan-pesan politik dan menyampaikan misi dan visi para calon yang bertarung dalam pemilihan umum ke depan.
Kegiatan Pendidikan Politik yang digelar hari ini diikuti oleh sejumlah pengurus parpol. Selain Kabid Poldagri Asri, tampak Kaban Kesbangpol, Agusliayana Devita, dan Pengajar FKIP Unsam, Dr. TM Sahudra didaulat menjadi pemateri kegiatan.