Aceh Tamiang: Minggu, (3/12/23) Sebagai bentuk gaungan inklusivitas (pengakuan keberbedaan), Pemerintah Kabupaten memperingati Hari Disabilitas Internasional Tahun 2023.

Berbeda dari biasanya, momentum yang diperingati setiap tanggal 3 Desember ini digelar di objek wisata Gunung Pandan, Desa Selamat, Kec. Tamiang Hulu.

Pj. Bupati Aceh Tamiang melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Drs. Maddiah, M.Pd yang hadir menuturkan kegiatan Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, sebagai wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat dan minat mereka di bidang yang mereka minati, serta sebagai upaya untuk menggali potensi di berbagai bidang.

“Izinkan saya menyampaikan salam hormat kepada para orang tua yang dititipkan anak-anak istimewa ini. Saya yakin Ibu dan Bapak Semua adalah orang-orang terpilih yang Allah beri kepercayaan dan amanah untuk menjaga dan membimbing anak-anak ini dengan naungan kesabaran dan cinta kasih yang luar biasa. Saya yakin anak-anak Ibu dan Bapak akan menjadi manusia-manusia hebat yang berdampak bagi sekitarnya”, tutur Staf Ahli Bupati, Maddiah.

“Penghargaan juga saya sampaikan kepada para pendidik dan pelatih yang dengan penuh kesabaran  dan ketulusan melatih dan membimbing anak-anak hebat ini”, tambahnya.

Dilanjutkannya, melalui kegiatan seperti ini anak-anak yang luar biasa ini akan tumbuh menjadi pribadi penuh percaya diri dan mandiri, memeluk dan berdamai dengan keterbatasan mereka, serta belajar menemukan makna hidup. Selain itu juga, kegiatan ini menjadi upaya untuk menyadarkan, mengenalkan, dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa setiap anak, setiap orang, memiliki kesempatan dan hak yang sama tanpa dibatasi oleh keterbatasan apapun.
 
Maddiah juga mengatakan Pemerintah akan mendukung penuh setiap upaya memberi ruang bagi anak berkebutuhan khusus untuk mendapat pendidikan layak dan sesuai. Ia juga akan memberikan arahan jalan kepada para komunitas disabilitas untuk mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan, baik pembinaan soft skill maupun sarana dan prasarana.

“Kita semua bertanggungjawab untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi setiap masyarakatnya”, ucapnya.

Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Sepriyanto mengatakan kegiatan seperti ini bukan hanya sekedar ceremonial namun akan meningkatkan atensi perhatian dan layanan kepada anak disabilitas.

“Dengan adanya perhatian dan peningkatan layanan kepada anak disabilitas, mereka bisa tumbuh dan berkembang seperti anak lainnya”, ujar Kadisdikbud Sepriyanto.

Ia juga mengungkapkan, bahwa layanan Sekolah Luar Biasa (SLB) akan membuka cabang di Kec. Tamiang Hulu sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam membantu penyandang disabilitas mendapatkan haknya.

Sebagai pejuang disabilitas, Tri Astuti yang juga Anggota DPRK Aceh Tamiang Komisi IV meminta para orang tua untuk tidak menyembunyikan keberadaan mereka dan menyekolahkan mereka di sekolah yang dapat mengembangkan minat dan bakat mereka.

“Mereka bisa, mereka istimewa!”, seru Tri Astuti.

Diutarakan Astuti, para penyandang disabilitas hanya ingin mandiri dan diterima masyarakat tanpa adanya diskriminasi.

Beberapa penyandang disabilitas tampil dengan percaya diri di atas panggung.

Dalam kesempatan ini juga, perwakilan penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan mengutarakan harapan mereka. Mereka meminta adanya peningkatan fasilitas. Mereka juga membutuhkan pemberdayaan peningkatan skill.

Acara ini menyuguhkan bakat-bakat luar biasa dari para penyandang disabilitas, diantaranya tarian persembahan sekapur sirih yang dibawakan siswi tuna rungu SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang, lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh siswa tuna netra Paud Tunas Banda, Desa Matang Tepah, tarian ranup lampuan yang dibawakan siswi PAUD yang mengalami speech delay serta penampilan peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dari SLBN Pembina yang berhasil meraih juara 1 Nasional.

Acara juga dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh Wilayah Aceh Tamiang, Ketua MPD, Kepala Dinas Perizinan, perwakilan Dinas Sosial, para anggota Dewan DPRK, unsur Forkopimcam, Datok Penghulu Kp. Selamat, para pendidik dan panitia yang berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Rasa haru dan bangga dirasakan tamu undangan.