BUPATI MURSIL LUNCURKAN 2 DESA BERSINAR
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1476
Kampung Dalam dan Bundar dikukuhkan sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar). Pengukuhan dilakukan saat meresmikan peluncuran program ini oleh Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn dan Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Drs. Heru Pranoto, M.Si, Senin (18/10/21) siang, di Kampung Dalam, Karang Baru.
Bupati Mursil dalam sambutannya mengatakan narkoba adalah soalan serius bagi bangsa, termasuk Aceh Tamiang. Ia mengajak semua pemangku kepentingan berperan aktif menanggulanginya.
“Permasalahan narkoba bukanlah permasalahan sepele. Permasalahan ini sangat serius mengancam generasi muda. Kedatangan Pak Heru di kabupaten kami menandakan adanya perhatian langsung dari Provinsi. Kita, seluruh jajaran Pemkab, TNI/POLRI harus serius menangani masalah narkoba ini karena ini akan berakibat pada kualitas generasi kedepannya”, tutur Mursil.
Kepada Kepala BNN Aceh, Bupati Mursil juga mengungkapkan letak geografis Bumi Muda Sedia menjadi tantangan tersendiri dalam memberantas peredaran narkoba. Garis pantai yang panjang saat ini menjadi jalur peredaran narkoba. Ditambah letak kabupaten yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
“Kondisi Aceh Tamiang yang berada di wilayah perbatasan mengharuskan kita saling bekerjasama dengan penegak hukum di sana. Saya berharap agar Kepala BNN Aceh dapat bekerjasama dengan Kepolisian dan BNN daerah tetangga”, tambahnya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Bupati Mursil, Kepala BNNP Aceh Heru setuju bahwa daerah perbatasan menjadi daerah yang rawan akan peredaran narkoba, sehingga memerlukan perhatian bersama, salah satunya dengan Program Desa Bersinar.
“Desa Bersinar merupakan program nasional. Dengan adanya terbentuk Kampung Bersinar di Kabupaten Aceh Tamiang, diharapkan bukan hanya sekedar pencanangan saja, namun dapat membentuk penggiat anti narkoba yang bertujuan untuk mengantisipasi ancaman peredaran narkoba”, jelasnya.
Brigjen Heru menekankan bahwa peran Datok Penghulu di Kampung tersebut harus produktif menggerakkan para penggiat tersebut.
“Pemberantasan narkoba bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian, TNI dan pemerintah daerah, namun tugas kita semua untuk memerangi narkoba. Amankan mulai dari keluarga terkecil kita dan Peran orang tua tak kalah pentingnya dalam membimbing anak-anaknya. Besar harapan kita semua agar Kampung Bersinar ini dapat membentuk akhlak yang kuat generasinya”, pungkasnya.
Program Desa Bersinar dilaksanakan berdasarkan Inpres Nomor 6/2018 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Aturan ini kemudian diperbaharui dengan diterbitkannya Inpres Nomor 2/2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024. Hal ini diperkuat dengan Instruksi Gubernur Aceh Nomor 4/2021 tentang Upaya Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika serta Pembentukan Desa Bersinar di Aceh.
Pengukuhan Kampung Dalam dan Bundar sebagai Desa Bersinar tahun ini ditandai dengan pembukaan selubung papan nama Desa Bersinar Tahun 2021 oleh Bupati Mursil dan Kepala BNN Aceh Brigjen Pol. Heru Pranoto beserta unsur Forkopimda dan Camat setempat. Kedua kampung ini sekaligus ditetapkan sebagai Desa Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Dengan pengukuhan ini, tercatat sudah 6 kampung sudah berstatus Desa Bersinar di Aceh Tamiang.
Tahun 2019, tiga kampung di Aceh Tamiang dikukuhkan sebagai Desa Bersinar. Ketiganya ialah Kampung Tanjung Neraca - Manyak Payed, Perdamaian - Kota Kualasimpang dan Muka Sei Kuruk - Seruway. Tahun 2020, Kampung Landuh - Rantau ikut dikukuhkan menyusul tiga kampung sebelumnya.
BUPATI MURSIL APRESIASI 2 ATLET ACEH TAMIANG PERAIH MEDALI PON XX PAPUA
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 2534
Atlet Aceh Tamiang yang tergabung dalam Kontingen Aceh ikut memeriahkan ajang Pekan Olahraga Nasional XX yang berlangsung di Papua. Dalam ajang bergengsi ini, 2 atlet putra dan putri Aceh Tamiang berhasil memperoleh medali.
Adapun Rika Handayani, seorang atlet putri kelas Tarung Derajat. Rika sapaan akrabnya berhasil menyabet 2 (dua) medali sekaligus yakni medali emas di nomor gerak (Getar Campuran) dan perunggu di nomor seni rangkaian gerak putri (Ranger Putri) merupakan warga Kampung Bundar Kecamatan Karang Baru. Seorang lagi, atlet putra bernama Mirwansyah. Ia berhasil menyumbang perunggu di kelas tarung bebas putra (52,1-55 kg) merupakan warga Sriwijaya Kecamatan Kota Kualasimpang.
Apresiasi atas keberhasilan mereka mengharumkan nama Aceh dan kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia disampaikan Bupati Mursil langsung kepada mereka. Bupati Mursil mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas prestasi yang diraih.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyambut pahlawan kita yang ternyata mampu membawa harum nama daerah di tingkat nasional. Hadiah yang diberikan hari ini sebagai bentuk perhatian dari Pemkab Aceh Tamiang. Jangan dinilai dari jumlahnya namun lihatlah dari niat tulusnya,” sebut Bupati.
Di saat yang sama, Bupati Mursil turut menyampaikan penghargaan kepada pengurus organisasi cabang olahraga tarung derajat.
“Terima kasih kepada bapak M. Irwan selaku Ketua dari Tarung Derajat yang telah membina atlet-atlet ini," tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Muslizar, yang telah aktif membina cabang olahraga Aceh Tamiang.
“Keberhasilan ini sungguh luar biasa, Semoga apa yang telah diraih ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi, tentunya Pemerintah akan mendukung sepenuhnya. Atlet kita saat ini dapat membuktikan diri sampai ke Papua mengikuti PON, tentu ke depan berharap bisa sampai ajang Sea Games Asia Tenggara,” tuturnya.
Di akhir, Bupati menyerahkan uang pembinaan kepada atlet putri, Rika Handayani peraih dua medali sebesar Rp. 5.000.000 dan sebesar Rp.2.500.000 kepada Mirwansyah.
BESUK GUBERNUR ACEH, BUPATI MURSIL AJAK MASYARAKAT DO'AKAN KESEMBUHAN
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1018
Di sela-sela waktu dalam kunjungan Bupati Aceh Tamiang bersama Kadis Pangan, Kelautan dan Perikanan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, kemarin Jum’at (15/10/21), Bupati Mursil menyempatkan membesuk Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat.
Kunjungan Bupati Mursil ke RS dilakukan bersama-sama dengan Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, dan Bupati Aceh Jaya, T. Irfan TB. Membesuk Gubernur Aceh, Bupati Mursil secara langsung memberikan dukungan kesembuhan.
“Saya mengajak semua masyarakat di Aceh Tamiang untuk mendo’akan Bapak Gubernur Aceh, dan diberikan kesembuhan dan dapat segera kembali ke Aceh dalam kondisi sehat wal’afiat”, ucapnya saat menyampaikan kabar via selular.
Informasi yang diterima tim Humas langsung dari Bupati, saat ini kondisi Gubernur Aceh semakin membaik. Bupati Mursil berharap kesehatan Gubernur Aceh semakin pulih sehingga dapat beraktivitas kembali seperti biasanya.
SAMBUT WAMENDES, BUPATI MINTA BIMBINGAN MAJUKAN KAMPUNG
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 920
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi beserta Ibu dalam rangka meninjau Gerakan Nasional Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Aceh Tamiang pada Minggu, (17/10/21).
Dalam kunjungannya ini, ada tiga titik yang menjadi lokasi peninjauan pelaksanaan vaksinasi. Ketiga lokasi tersebut ialah PMKS PT. Sisirau Kec. Kejuruan Muda, Polsek Kejuruan Muda, dan Masjid Mesjid Nurhasanah PT. PPP Desa Kebun Tanah Terban, Karang Baru. Masing-masing titik lokasi menargetkan sebanyak 400 dosis vaksin.
Kedatangan rombongan di lokasi pertama PMKS PT. Sisirau disambut oleh seluruh unsur Forkopimda Aceh Tamiang dan Manajer PMKS PT. Sisirau, Miswar Effendi Hasibuan. Tak lupa pantun penyambutan sebagai budaya khas Tamiang turut dipersembahkan oleh gadis kecil yang mampu mengharumkan Tamiang di kancah internasional, Ghazy Khairan Taqy.
Mengawali acara resmi, Ketua GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Cabang Aceh, Sabri Basyah menyampaikan bahwa Aceh Tamiang merupakan tanah kelahiran industri kelapa sawit Indonesia.
“Industri kelapa sawit bermula dari kabupaten ini Pak. Sejak tahun 2016 industri kelapa sawit menjadi penyumbang devisa negara terbesar”, ungkap Sabri di hadapan Wakil Menteri.
Dengan potensi alam berupa kelapa sawit yang dimiliki, ia berharap Aceh Tamiang menjadi daerah maju baik di Aceh maupun nasional.
“Kami sangat membutuhkan arahan Bapak untuk mengembangkan daerah kami terlebih saat ini Anggaran Dana Desa (ADD) tiap tahunnya sudah tersedia. Mohon arahan dalam membuat program supaya dana desa dapat dikelola untuk mengentaskan kemiskinan di Aceh Tamiang ini”, pintanya mengakhiri.
Pernyataan dan permintaan ini langsung ditanggapi oleh Budi Arie Setiadi. Ia menjelaskan kalau proses pengelolaan dana desa harus benar-benar dilaksanakan dengan baik. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan, sebab pengawasan dana desa dilakukan oleh warga desa itu sendiri.
“Jika di sini (Aceh Tamiang -red) terdapat 213 desa, artinya hampir 200 Milliar pemerintah pusat memberi anggaran untuk membangun Tamiang. Tapi yang jadi pertanyaannya, apakah dana desa dikelola dengan baik? Apabila pejabat desa melakukan korupsi, maka saya jamin desa tersebut tidak akan maju”, jelasnya dengan tegas.
“Datok Penghulu harus bertanggung jawab untuk kemajuan desanya, termasuk dalam penurunan angka stunting. Segera buat program-program yang dapat memperbaiki perekonomian masyarakat sehingga kemiskinan dapat teratasi di Aceh Tamiang”, tambahnya lagi.
Perihal program membangun perekonomian desa dan penurunan angka stunting, berdasarkan hasil diskusinya bersama Menteri Kesehatan RI, Budi menyarankan untuk membangun usaha peternakan ayam kampung skala rumah tangga. Menurutnya hal ini paling efektif dalam memberikan protein pada telur untuk bayi agar tumbuh sehat dan melakukan peluang bisnis telur.
Usai memberikan sedikit kata sambutan, Wamendes PDTT didampingi Bupati meninjau pelaksanaan vaksinasi. Kemudian rombongan bertolak ke lokasi kedua dan ketiga dengan melakukan agenda yang sama.
Kunjungan Wamendes PDTT beserta rombongan berakhir di Pendopo Bupati. Di sini juga, dilakukan acara tepung tawar kepada Wamendes beserta ibu, sebagai bentuk “Pemulia Jamee” (Penghormatan kepada tamu) yang baru pertama kali berkunjung.
Pada kesempatan ini, Bupati Mursil memaparkan bahwa Kabupaten Aceh Tamiang tidak terlalu terkena dampak dari pandemi Covid-19. Hal ini karena banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan karet, terlebih harga dua komoditi tersebut sangat baik di masa pandemi ini. Meskipun demikian, ia tetap meminta bimbingan dalam meningkatkan perekonomian desa di kabupaten yang ia pimpin.
Terkait program-program pembangunan desa, Budi Arie mengundang Bupati dan Kepala Dinas PMKPPKB serta seluruh kepala desa untuk berdiskusi lebih lanjut di kantornya.
Terakhir sebelum meninggalkan Aceh Tamiang, Budi berpesan agar kunjungan kerjanya ini dapat bermanfaat. Ia yakin jika pemerintahan Aceh Tamiang bekerja untuk masyarakat, maka Tamiang akan maju dan mengalami peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo telah meluncurkan Gerakan Nasional Percepatan Vaksinasi Covid-19. Program ini menarget 7 Juta warga tervaksin di 17 Provinsi. Aceh merupakan salah satunya. Semoga dengan adanya gerakan ini, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan suntikan vaksin dan penyebaran virus Covid-19 semakin menurun.
TEMUI DIRJEN PERIKANAN BUDIDAYA, BUPATI MURSIL BAHAS 4 PROGRAM STRATEGIS
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1490
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam pengembangan dan peningkatan hasil produksi perikanan budidaya, guna memenuhi target nasional sebesar 250% pada 2024 mendatang di 4 wilayah pesisir Bumi Muda Sedia. Menindaklanjuti rencana realisasi target tersebut, pada Kamis (14/10) kemarin, Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH, M.Kn beserta Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Safuan, dan tim teknis berkunjung ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya - KKP atas undangan mereka.
Ada empat butir penting yang dibahas pada pertemuan bersama Dirjen Perikanan, TB. Haeru Rahayu kemarin. Wujud dari pembahasan tersebut ialah bagaimana membangun sinergitas dalam beberapa program yang tengah dikerjakan.
Adapun pembahasan pertama mengenai pengembangan klaster budidaya udang vaname di Manyak Payed. Bupati Mursil kepada Dirjen mengungkapkan, ditargetkan bulan Oktober ini pengerjaan tambak selesai. Ia menjelaskan, rencananya, pada bulan berikutnya, tambak sudah bisa difungsikan untuk menampung 2 juta bibit udang yang akan diterima November mendatang.
Pembahasan kedua yaitu Pengembangan Desa Inovasi Budidaya yang berlokasi di Kecamatan Seruway. Kadis PKP Safuan yang turut didampingi Kabid Budidaya Perikanan, TM. Shaleh menyampaikan, pada skema desa inovasi ini ada dua alternatif yang dilakukan, yaitu budidaya udang organik dan udang galah. Muara program kedua ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan baru dalam berbisnis hasil perikanan sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Adalagi Pembersihan saluran partisipasi di 4 kecamatan pesisir dan rencana pembangunan shrimp estate berbasis kawasan budidaya terintegrasi. Keempat program ini merupakan program prioritas KKP. Kabupaten Aceh Tamiang dinilai memiliki potensi tersebut, diharapkan dapat menjadi pelopor budidaya udang modern dengan hasil produktivitas dan kualitas tinggi.
Dijelaskan, Shrimp Estate merupakan skema budidaya udang berskala besar yang terintegrasi, yaitu proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan.
“Ini menjadi suatu kebanggaan bagi Kabupaten Aceh Tamiang, Kami telah berkomitmen dalam mengembangkan program yang telah dikucurkan, sehingga dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat”, ucap Bupati Mursil.
Pengembangan dan peningkatan hasil produksi perikanan budidaya hingga 250% tersebut adalah komitmen bersama yang disepakati dalam Nota Kesepahaman antara Kementerian Kelautan & Perikanan dengan Pemkab Aceh Tamiang. Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP, TB. Haeru Rahayu dengan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, yang telah berlangsung di Bandung pada Februari 2021 lalu.