ACEH TAMIANG TEKEN MoA E-KINERJA DENGAN ACEH UTARA
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 704
![Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn bersama Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan kerjasama penerapan Sistem Aplikasi E-Kinerja, E-Absensi dan Sistem Informasi Kepegawaian, Rabu (16/2/2022) di aula Setdakab. [dok.Humas 2022]](/images/Foto_berita/2022/FEBRUARI/Mou-01.png)
Aceh Tamiang : Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam menerapkan aplikasi kinerja berbasis online, menarik perhatian beberapa Kabupaten/Kota di Aceh untuk melakukan kerjasama, termasuk Kabupaten Aceh Utara. Kemarin, Rabu (16/2/22) Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn bersama Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan bersama terkait Sistem Aplikasi E-Kinerja, E-Absensi dan Sistem Informasi Kepegawaian di aula Setdakab Aceh Tamiang.
Bupati Aceh Tamiang, Mursil mengucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Aceh Utara kepada Aceh Tamiang.
“Terima kasih Cek Mad. Ini bukan berarti kami lebih pintar. Hanya saja lebih duluan menerapkan. Dahulunya, kami juga belajar dari Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara,” tutur Mursil.
Dalam kesempatan kemarin Bupati Mursil menegaskan, Pemkab Aceh Tamiang siap mendukung dan mendampingi percepatan proses pelaksanaannya. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara harus terus berkiprah dan sama-sama bekerja dan berkarya nyata dalam memajukan daerah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Semoga dengan MoA ini bisa bermanfaat untuk Aceh Utara. Kita siap mendukung, mendampingi percepatan pelaksanaannya”, imbuhnya.
Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib atau yang karib disapa Cek Mad sangat berterima kasih atas respon yang diberikan oleh Pemkab Aceh Tamiang. Dikatakannya, setelah ditelisik lebih jauh penerapan e-kinerja berfungsi mengontrol, memonitoring dan mengevaluasi pegawai dalam peningkatan kinerja PNS.
Titik sentral aplikasi e-kinerja dilakukan oleh para PNS sehingga dapat diketahui pencapaian dan pelaporan kinerja serta penilaian prestasi. Ini juga merupakan instrumen untuk mengukur pembayaran TPP dan peningkatan kinerja PNS terutama dalam pelayanan publik.
“Saya sudah melihat sendiri bagaimana e-kinerja ini berperan dalam progres peningkatan pelayanan publik yang sangat baik. Untuk itu kami sangat ingin pelayanan ini juga diterapkan di daerah kami agar masyarakat Aceh Utara bisa terlayani dengan lebih baik lagi”, ujar Cek Mad.
Cek Mad juga mengajak agar seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh bersatu menyamakan persepsi untuk membangun Aceh yang lebih maju.
Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk mewujudkan tata kelola administrasi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang lebih baik. Nantinya, MoU ini akan menjadi pedoman Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam menerapkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Tahun anggaran 2023 dengan Aplikasi sebagaimana Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, dengan mensinergikan pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan para pihak dengan membina koordinasi secara baik, komprehensif dan berkelanjutan di bidang Sistem e-Kinerja, e-Absensi dan Simpeg.
Kabupaten Aceh Utara adalah Kabupaten/Kota ketiga di Aceh yang melakukan kerjasama penerapan aplikasi e-kinerja dengan Kabupaten Aceh Tamiang. Sebelumnya, Kota Langsa dan Kota Subulussalam telah menandatangani kerjasama serupa.
Penandatanganan MoA kemarin turut disaksikan Wakil Bupati, Tengku Insyafuddin, ST, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon, Sekda Asra, Staf Ahli Bupati Aceh Tamiang, Para Asisten Sekretariat Daerah Aceh Tamiang, para anggota DPRK, para Kepala Dinas Terkait dan Kabag di dari kedua Pemkab.[]
KUNJUNGI ACEH TAMIANG, WAWALI SAWAHLUNTO BEBERKAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TENUN SONGKET SILUNGKANG
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 594

Aceh Tamiang : di sela-sela menerima kunjungan Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Bupati Mursil bersama Wabup Insyafuddin, juga menerima kunjungan Wakil Walikota Sawahlunto – Sumatera Barat, Zohirin Sayuti, SE, pada Selasa (15/2) kemarin di Kantor Bupati setempat.
Memanfaatkan kunjungan istimewa tersebut, Bupati Mursil langsung menggandeng Wawali Zohirin guna berbicara di forum FGD yang digelar kemarin. Di hadapan para peserta FDG, Mursil meminta Wawali Zohirin memaparkan strategi pengembangan songket khas Sawahlunto, songket Silungkang, yang kini terkenal di pelbagai mancanegara.
Menanggapi hal itu, Wawali Zohirin kemudian memaparkan strategi pengembangan usaha tenun songket Silungkang. Kepada para peserta, Zohirin menyampaikan beberapa strategi, mulai dari mengenalkan produk budaya tersebut ke masyarakat setempat, membumikannya lewat aturan daerah, hingga menggelar pameran songket yang kini menjadi even tahunan bertaraf internasional.
Wawali Zohirin menyebutkan, usaha yang paling panjang ialah bagaimana mengenalkan produk budaya tersebut kepada masyarakat sehingga timbul kecintaan dan rasa bangga ketika mereka mengenakannya. Ia menekankan, ini perlu konsistensi dan komitmen dari semua pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan tersebut, Wawali Zohirin turut mengapresiasi usaha Pemkab Aceh Tamiang mengembangan tenun songket motif khas daerah. Ia turut memuji pencapaian kabupaten Aceh Tamiang yang telah mematenkan 25 motif songket khas daerah. Demi mendukung itu, Wawali Zohirin menjelaskan, Pemko Sawahlunto siap mendukung Aceh Tamiang dalam usaha tersebut.
“Pemko Sawahlunto siap mendukung Kabupaten Aceh Tamiang mengembangkan usaha tenun songket motif khas daerah ini. Kami siap membantu. Bapak Bupati dan kelompok usaha tenun silakan berkunjung ke kota kami, untuk melihat sendiri bagaimana usaha dan prospek usaha tenun songket Silungkang di sana hingga bisa mendunia hari ini,” ujar Zohirin mempromosikan daerahnya.
Menyahuti undangan tersebut, Bupati Mursil spontan meminta Kepala Bappeda yang ikut hadir supaya dapat merencanakan dan menyusun anggaran guna merealisasikan kunjungan ke Kota Sawahlunto. Bupati menyebutkan, kehadiran Wawali Zohirin menjadi berkah bagi Aceh Tamiang.
“kehadiran Pak Wawali ke Aceh Tamiang saya kira berkah tak terkira untuk kami. Tepat sekali waktunya. Di saat kami berencana mengembangkan usaha tenun songket motif khas Aceh Tamiang, di saat ini pula, Allah gerakkan langkah Pak Wawali untuk berkunjung ke sini. Alhamdulillah. Semoga Allah berkahi dan ridhai rencana besar kita ini,” pungkas Bupati.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Pemkab Aceh Tamiang bersama Bank Indonesia cabang Lhokseumawe menggelar Focus Group Discussion (FGD) pembentukan Klaster UMKM Unggulan melalui pendekatan Local Economic Development (LED) untuk kelompok Tenun "Puteri Lindung Bulan". Dari sini diharapkan usaha tenun songket motif khas Aceh Tamiang dapat berkembang menjadi usaha kreatif unggulan daerah.[]
BUKA FGD KLASTER INDUSTRI KREATIF TENUN, BUPATI MURSIL HARAP DAPAT MASUKAN BERHARGA
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 751

Aceh Tamiang : Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH, M.Kn, membuka Focus Group Discussion (FGD) pembentukan Klaster UMKM Unggulan melalui pendekatan Local Economic Development (LED) untuk kelompok Tenun "Puteri Lindung Bulan" Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (15/2) kemarin.
Bertempat di aula Setdakab, Bupati Mursil mengucapkan terima kasih kepada Kepala Perwakilan BI Cabang Lhokseumawe, Gunawan, dan tim BI yang ikut andil dalam pembentukan usaha ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal tersebut.
Disampaikan Bupati Mursil, usaha ekonomi kreatif tenun songket memerlukan perhatian banyak pihak agar bisa bangkit dan berkembang. Karenanya ia berharap FGD yang digelar kemarin dapat memberikan banyak masukan berharga, terutama strategi pembangunan usaha supaya mampu bertahan di era kekinian.
“Dalam kesempatan ini saya harapkan banyak masukan berharga, sehingga program ini bisa sukses dan kedepannya dapat berkembang dengan baik,” ujarnya.
Sementara sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Cabang Lhokseumawe Gunawan memberikan pemaparan terkait Klaster Industri kelompok Tenun.
"Industri kreatif, di dalamnya termasuk kegiatan kerajinan tangan serta kreativitas masyarakat dalam menciptakan suatu unit produk dengan tujuan menyejahterakan kelompok masyarakat tersebut," jelasnya.
Tenun songket sendiri, dirinya katakan, merupakan salah satu produk yang memiliki potensi besar. Tenun songket sudah memiliki ciri khas tersendiri bagi penggemarnya sehingga memiliki nilai jual yang baik dan juga target pasar yang sudah terbentuk.
Hadir dalam kegiatan pembukaan, Wabup Insyafuddin, Sekda Asra, Unsur Forkopimda, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, sejumlah Kepala SKPK, Ketua Dekranasda, Ketua BKMT, Ketua DWP Aceh Tamiang, pimpinan Bank Aceh, BSI, kelompok Tenun, dan tamu undangan lainnya.[]
BUPATI MURSIL: ACEH TAMIANG JADI PATRON DIGITALISASI
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 636

Aceh Tamiang : Demikian disampaikan oleh Bupati Mursil saat memberikan sambutan pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pembentukan Klaster UMKM Unggulan melalui pendekatan Local Economic Development (LED) untuk kelompok Tenun “Puteri Lindung Bulan”, Selasa (15/2) di aula Setdakab setempat kemarin.
Lebih lanjut Bupati Mursil menjelaskan, di era pemerintahannya, Pemkab Aceh Tamiang banyak melakukan terobosan, terutama pemanfaatan teknologi komunikasi dan informatika. Hal ini sebutnya, selain untuk memudahkan pelayanan publik, namun juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas komunikasi, koordinasi dan sinergi penyelenggaraan pemerintahan antar dan lintas instansi di lingkungan pemkab.
“Digitalisasi sistem pemerintahan dan pelayanan publik menjadi kewajiban hari ini,” sebutnya lugas.
Dalam konteks manajerial aparatur pemerintahan, misalnya, Pemkab Aceh Tamiang kini memiliki layanan digital untuk mengukur kinerja para aparaturnya.
“Ada e-kinerja, e-absensi, dan e-simpeg. Ini semua kita hadirkan untuk memudahkan kita menilai kinerja aparatur dan memastikan mereka semua bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” terang Mursil lagi.
Hadirnya layanan tersebut, timpal Bupati, membuat sejumlah pemkab dan pemko di Aceh membangun kerja sama dengan Aceh Tamiang untuk penerapan aplikasi digital serupa.
“Hari ini, Aceh Tamiang menjadi patron digitalisasi di Aceh. Dua tahun lalu, Kota Langsa bekerja sama dengan kita (Aceh Tamiang –red). Kemarin, Pemko Subulussalam, dan Rabu (16/2), Pemkab Aceh Utara akan menandatangani nota kesepakatan untuk kerjasama serupa,” ucap Bupati Mursil menjelaskan.
Dalam ranah pelayanan publik, Bupati Mursil menyampaikan Pemkab Aceh Tamiang kini memiliki layanan QRIS untuk pembayaran pajak dan retribusi daerah. Hadirnya pelayanan ini adalah hasil kerjasama dengan Bank Aceh Syariah.
Penjelasan Bupati Mursil tersebut adalah tanggapan atas paparan Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan. Berbicara mengenai Covid-19, Gunawan menyebutkan, pandemi ini mengajarkan kepada kita aktifitas baru dan penyesuaian baru seperti berkembangnya digitalisasi di masyarakat contohnya seperti layanan siap antar, pemanfaatan QRIS dan uang elektronik.
“Tentunya digitalisasi ini sangat membantu dan memudahkan. Seperti saat ini adanya QRIS, tentunya memberikan keuntungan kepada masyarakat dan bagi Pemda dapat lebih cepat pelayanan kepada masyarakat sehingga bisa menjadi keunggulan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mursil turut mengenalkan layanan siap antar “Wak De”, di bawah asuhan langsung TP-PKK Aceh Tamiang, serta keberhasilan budidaya padi organik yang bekerjasama dengan Maporina Aceh.
“Wak De ini saya kira aplikasi layanan siap antar lokal pertama yang asli Aceh. Ada banyak layanan serupa, tapi yang asli buatan anak daerah, ini termasuk yang pertama-tama lahir,” sebut Bupati sumringah.
Perihal padi organik Ortam-58, Bupati Mursil juga meminta kepada BI supaya dapat membantu pengenalan produknya ke pasaran di luar Aceh.
"Dalam hal ini kami minta bantuan kepada Bapak untuk membantu pemasaran beras organik ini yang mana memiliki harga sedikit mahal," ujarnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Mursil juga mengharapkan dukungan dari semua pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata Aceh Tamiang. Hal ini, tegasnya, mengingat akan dibangunnya jalan tol Binjai – Langsa, yang merupakan peluang besar untuk meningkatkan pariwisata sehingga dapat menarik minat masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya untuk berkunjung ke Bumi Muda Sedia.
Kunjungan Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe dan tim ke Aceh Tamiang merupakan tindak lanjut kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya, yang berfokus membantu pengembangan usaha kerajinan tenun songket motif khas Bumi Muda Sedia.
Dalam kunjungan kali ini, Bupati Mursil bersama Wabup Insyafuddin sempat bersepeda santai bersama Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan, unsur Forkopimda, para Kepala SKPK, dan unsur pimpinan Pertamina Rantau.
Usai membuka kegiatan FGD, Bupati Mursil juga mengajak Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan, unsur Forkopimda, dan Kepala Bank Aceh Syariah dan BSI Aceh Tamiang untuk melihat langsung pemanfaatan QRIS pada pembayaran pajak dan retribusi daerah di unit pelayanan kantor BPKD setempat.[]
ACEH TAMIANG TERIMA PENGHARGAAN APIP
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 617

Aceh Tamiang : Senin, (14/2/22) Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan penghargaan Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Penghargaan tersebut diterima Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn dari Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Aceh pada 9 Februari 2022 lalu dan merupakan penghargaan atas naiknya level APIP Inspektorat Aceh Tamiang menjadi level 3.
Bupati Mursil mengucapkan rasa syukur atas perolehan prestasi ini. Hal ini dikatakannya sebagai pembuktian, bahwa kinerja Pemda Aceh Tamiang semakin baik dan menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.
“Penghargaan ini bermakna bahwa sistem pencegahan dan pengawasan korupsi di Aceh Tamiang sudah bekerja lebih baik. Ini kerja keras yang membuahkan hasil baik”, ujar Mursil.
Mursil menjelaskan, salah satu yang menjadi penilaian ialah kapabilitas pengawasan dan pencegahan korupsi sesuai Monitoring Corruption for Prevention (MCP).
“MCP kita sudah baik, ini harus dipertahankan”, ucapnya.
Mursil berharap, penghargaan ini membuat Inspektorat Aceh Tamiang lebih baik dalam melakukan penilaian tentang efisiensi, efektivitas dan ekonomis suatu kegiatan. Juga harus mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini sudah bekerja keras sehingga kita bisa memperoleh prestasi ini”, tutur Mursil.[]