Aceh Tamiang – Humas: Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pertemuan dengan perwakilan Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah. Pertemuan ini bertujuan melakukan kerjasama dan meluaskan peranannya di bidang dakwah dan pengembangan pendidikan. Berlangsung di Aula Setdakab, pertemuan difasilitasi oleh Bagian Tata Pemerintahan Setdakab, Senin (20/01/20).

Pada pengantarnya, Bupati Mursil menyebutkan bahwa pesantren tahfidz yang dikelola oleh Sulaimaniyah ini tersebar di beberapa negara, termasuk Indonesia, dan salah satu cabangnya terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang.

Bupati Mursil yang pada kesempatan tersebut didampingi Wabup, Tengku Insyafuddin, dan Sekda, Basyaruddin mengatakan, banyak yang bisa diambil dari kegiatan yang berlangsung pagi tadi, termasuk yang paling penting, bagaimana teknik mengelola pesantren tahfidz sehingga dapat melahirkan cabang-cabangnya di berbagai tempat. Ditegaskannya, Pemkab Aceh Tamiang sangat mengapresiasi dan mendukung kehadiran, bahkan turut membidani kelahiran pesantren-pesantren tahfidz di Bumi Muda Sedia.

Setelah dipersilakan, Kabid Humas Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Regional Sumatera, Ridwan Husni, dalam kesempatan mengatakan, sebagai yayasan yang berfokus mengelola pesantren dan penghasil hafidz Quran, pihaknya secara konsisten memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di Indonesia. Disebutkannya, selain mendidik santri usia SMP dan SMA/sederajat, pihak yayasan turut memberikan beasiswa lanjutan ke Turki, untuk memperdalam ilmu alquran bagi santri Sulaimaniyah yang lulus seleksi.

“Tahun ini santri yang berada di Istanbul, Turki, didominasi dari Sumatera. Di sana, lebih kurang ada 950 santri yang sudah hapal al’Qur’an. Mereka masih terus belajar, memperdalam ilmu Alquran, untuk kemudian kembali ke negerinya meneruskan estafet ilmu Alquran bagi generasi berikutnya,” ujarnya.

Ridwan lanjut menjelaskan, tahun ini akan ada sekitar 350 ustadz, yang akan datang ke Indonesia. Sebagian akan ditempatkan di Pulau Sumatera, termasuk di Kabupaten Aceh Tamiang.

“Mudah-mudahan ini merupakan kasih sayang Allah. Kita berkumpul bukan untuk bisnis atau materi mencari duniawi, tetapi Allah mengirim Ustadz langsung dari Turki untuk bisnis akhirat, mengajarkan kitab, memberikan petunjuk, memberikan jalan kepada kita hanya untuk izzul Islam. Mudah-mudahan semua diberi keistiqamahan, agar di akhirat nanti kita bisa bersama-sama dengan keluarga, sahabat dan orang-orang yang menolong perjalanan Islam ini,” tambahnya.

“Kami membangun pesantren ini 100 persen dari Baitul Mal yang didalamnya ada zakat, infaq, sedekah, hibah, wakaf dan lainnya. Dari itu kami bangun pesantren ini dengan fasilitas yang rapi, bersih dan nyaman, agar para penghapal Qur’an itu tenang, senang dan nyaman untuk belajar. Islam itu harus indah, Islam itu, harus bersih, sehingga fasilitasnya harus bagus,” terangnya lagi dalam pertemuan tersebut.

Dengan lembut namun berkarakter itu menambahkan, setiap muslim menantikan syafa’at, terutama dari Nabi termulia, Muhammad Saw. Namun tegasnya, satu syafa’at Rasulullah yang amat dekat dengan umat muslim hari-hari ini adalah Al-quran.

“Allah begitu menyayangi kita, Allah beri petunjuk, beri hidayah, Allah tidak biarkan kita sehingga Allah utus orang-orang baik. Syafa’at itu bukan di berikan Allah nanti di akhirat saja, tapi Allah sekarangpun Allah telah beri syafa’at kepada kita yaitu melalui penghapal Qur’an, Allah telah beri pertolongan kepada orang tuanya, keluarganya, saudaranya, masyarakatnya,” pungkasnya.

Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah, pertama kali berdiri pada tahun 2005. Berkat sambutan dan dukungan yang positif dari masyarakat Indonesia, Sampai saat ini pesantren dan yayasan yang berpusat di Rawamangun, Jakarta sudah memiliki 34 cabang di Indonesia, yakni di Jakarta, Banten, Aceh, Medan, Surabaya, Kalimantan, Yogyakarta, Semarang, Temanggung, Klaten, Bandung, Sukabumi, Bogor, Palembang, Sumenep, Lumajang, dan lain-lain. Bahkan pesantren ini memiliki cabang hampir di seluruh dunia, dengan kategori pendidikan SMP, SMA, Mahasiswa, Tadris dan Tahfizhul Quran.

Yayasan ini juga menghadirkan banyak pengajar yang langsung dari turki dengan tujuannya untuk dapat mendidik anak-anak menjadi generasi penerus hafidz Qur’an.

Pertemuan ini tampak dihadiri Ketua MPU, Ustadz Syahrizal dan sejumlah pengurus MPU, para Staf Ahli Bupati dan Asisten Setdakab, para Kepala SKPK, Kepala Bagian serta Camat dalam Kabupaten Aceh Tamiang. [ck]