Penerapan Program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik memang keniscayaan. Namun idealnya penerapan diikuti dengan ketersediaan sumberdaya manusia dan sarana pendukung yang mumpuni. Demikian disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, ketika menerima laporan hasil kerja tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kamis (4/11) pagi, di ruang kerja Bupati setempat.

Bupati yang turut didampingi Wabup Tengku Insyafuddin mengatakan, sebenarnya secara nasional, SPBE ini sudah lama. Cuma diakuinya, penerapan di daerah memang terlambat.

“Saya kira karena terkait dengan goodwill dan ketersediaan prasarana pendukung,” terangnya.

Dikatakan, penerapan SPBE adalah salah satu misi utama pemerintahannya. Ia bersama Wabup menginginkan kinerja birokrasi pemerintahan yang lebih cepat, lincah dan efisien.

Disebutkannya, Aceh Tamiang memiliki cukup sumber daya manusia di bidang TIK, hanya saja masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Meski demikian, Mursil mengatakan sejauh ini, ia menilai, SPBE yang diterapkan sudah on the track.

“Dengan SPBE, pemkab berhasil mengakselerasikan pelayanan masyarakat lebih mudah dan cepat,” ujarnya melanjutkan.

Kepada tim BSSN, Bupati Mursil meminta supaya bisa membantu mewujudkan pemerintahan Aceh Tamiang berbasis digital yang efisien serta memudahkan pelayanan publik.

Sebelumnya Plt. Kepala Dinas Kominfo & Persandian, Bastian melaporkan, kunjungan tim BSSN dalam rangka monitoring dan evaluasi tahunan penerapan SPBE di Bumi Muda Sedia.

Kedatangan tim, jelasnya, untuk melakukan monitoring dan evaluasi teknis, seperti menguji kemampuan server dan sistem keamanan ruang digital milik pemkab.

“Tim BSSN sudah tiga hari berada di sini. Siang ini mereka akan bertolak kembali guna menyusun laporan dan rekomendasi tertulis sebagai hasil monev,” timpal Bastian lagi.

Usai mendengarkan beberapa penjelasan teknis terkait hasil monev, Bupati Mursil bersama Wabup Insyafuddin kemudian melepas kepulangan tim BSSN dari Aceh Tamjang.