Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Tamiang memaksimalkan program Skill Development Center (SDC) sebagai solusi rendahnya serapan tenaga kerja. Program yang melibatkan sejumlah mitra ini bertujuan menempah kelompok pekerja menjadi wirausahawan yang akan menciptakan peluang kerja.

Mengilas balik apa yang dikatakan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, M. Zein, pada pembukaan program SDC kedua pada Kamis 24 Juni lalu, Program SDC Tahun ini diikuti oleh 136 pencari kerja. Mereka akan diikutkan dan dididik dalam 4 bidang pelatihan keahlian, yaitu  menjadi montir sepeda motor injeksi sebanyak 48 orang, barista 16 orang dan teknisi ponsel serta komputer masing-masing 36 orang.

Pada 27 September lalu, khusus pada program keahlian pendidikan dan pelatihan Barista, Disnakertrans mengirimkan 16 orang peserta yang terdaftar ke Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh. Pelatihan bagi mereka, dijadwalkan akan berlangsung selama 30 hari terhitung dari 27 September hingga 26 Oktober mendatang.

Kepala Disnakertrans M. Zein memberikan keterangannya terkait pengiriman 16 peserta yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 2 perempuan ke Banda Aceh. Alasan mendasar ialah karena Aceh Tamiang belum memiliki peralatan barista yang lengkap, sehingga strategi yang dilakukan ialah dengan mengirimkan mereka untuk belajar disana.

“Itu kami lakukan, agar angkatan kerja di Bumi Muda Sedia bervariasi. Ke depan diharapkan Program Pendidikdan dan Pelatihan Barista bisa dilakukan di daerah sendiri dengan perlengkapan alat barista yang lebih lengkap”, jelas Zein.

“Ini bagian dari langkah kita, agar kedepan Disnakertrans dapat menambah bidang pendidikan pelatihan bagi angkatan kerja dengan harapan, semakin bervariasinya bidang dan skill yang ditekuni akan mengentaskan pengangguran di Bumi Muda Sedia”, tutupnya mengakhiri.

Resmi dimulai sejak dibuka Bupati Mursil pada 29 Oktober 2019 kemarin, tahun ini program Skill Development Center Kabupaten Aceh Tamiang genap berjalan dua tahun.

Pelaksanaan program berawal dari ditunjuknya kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia ini oleh Bappenas sebagai pelaksana pilot project Skill Development Center di Aceh. Pemkab kemudian menyahutinya dengan menggelar workshop yang melibatkan semua pemangku kepentingan guna menindaklanjuti penunjukan tersebut.

Program SDC memang bertujuan untuk mengatasi masalah pengangguran yang menjadi salah satu masalah terbesar semua daerah di Indonesia. Dijelaskan, SDC ialah satu strategi yang disusun oleh Pemerintah Pusat untuk menjawab persoalan tentang bagaimana meningkatkan daya saing tenaga kerja dan menurunkan angka tingkat pengangguran melalui peningkatan partisipasi angkatan kerja dengan konsep pendekatan kerja sama yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Seperti dunia usaha, Pemerintah Daerah, dan lembaga pelatihan kerja.