Aceh Tamiang : Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn menghadiri Rapat Koordinasi dalam rangka pencegahan dan penanganan Karhutla di Wilayah Hukum Polres Aceh Tamiang Tahun 2021, bertempat di Ruang Rapat Pesat Gatra Polres Aceh Tamiang, pada Senin (08/03/21).

Dalam sambutan dan arahannya saat rapat tersebut, Bupati Mursil menjelaskan kondisi di Indonesia saat ini, terutama di Aceh Tamiang memasuki musim kemarau setelah sebelumnya mengalami musim hujan yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan banjir di beberapa lokasi.

"Hal inilah yang menjadi kekhawatiran kita sehingga kita sangat perlu melakukan antisipasi jangan sampai terjadi kebakaran hutan mengingat sudah 1 bulan lebih kita menghadapi kemarau yang panjang. Ketika kebakaran ini terjadi maka akan berdampak pada masalah ekonomi, kesehatan, dan lainnya. Dimana saat ini juga kita tengah dihadapkan dengan pandemi yang juga berdampak pada ekonomi dan kesehatan," terang Bupati Mursil.

Selain itu pula, Bupati Mursil juga mengatakan bahwa Karhutla ini menjadi permasalahan yang sangat serius sehingga mendapat pantauan langsung dari Presiden bahkan dunia. Oleh karena itu, Ia menekankan, agar semua pihak harus saling bersinergi menangani masalah tersebut.

"Pihak-pihak terkait harus cepat tanggap terhadap karhutla ini jangan sampai terpantau dengan satelit internasional. Untuk teknisnya bagaimana penanganan dan pencegahan Karhutla ini, Kapolres dan Dandim akan menerangkan lebih lanjut detailnya seperti apa. Namun Saya berharap kemarau ini tidak berlangsung lama sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," Ujar Bupati Mursil mengakhiri.

Selanjutnya paparan Kapolda Aceh yang disampaikan oleh Kapolres Aceh Tamiang AKBP Ari Pasta Irawan, SIK terkait penanggulangan Karhutla.

Dalam paparannya, Ia mengatakan untuk di Provinsi Aceh hingga Maret 2021 tercatat sudah terjadi kebakaran di 17 Kabupaten/di Kota. Untuk Di Kabupaten Aceh Tamiang ada terjadi di satu titik yaitu Bengkelang.

"Adapun yang menyebabkan Karhutla ini ada beberapa faktor yakni ulah manusia atau masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, ada juga karena kelalaian, ada yang secara di sengaja untuk membersihkan ladang agar lebih mudah dan cepat. Tentunya hal ini tidak hanya dilakukan perorangan namun juga perusahaan. Sementara itu, untuk perusahaan sudah kami surati untuk tidak membuka lahan dengan membakar dan ini sudah disetujui," terangnya.

"Adapun dalam arahan Presiden beberapa waktu lalu menekankan untuk memprioritaskan upaya pencegahan dengan konsolidasi yang baik, monitoring wawasan sampai ditingkat bawah Babinsa, Kepala Desa, serta tanggap dan segera antisipasi titik api sekecil apapun. Namun kita sangat mengharapkan ditempat kita tidak ada aktifitas pembakaran lahan," sambungnya lagi.

Selanjutnya Ia juga menyampaikan Penekanan dari Kapolda Aceh, salah satunya untuk melakukan Rapat Koordinasi, Apel Gelar Pasukan, latihan simulasi pemadaman api, bangun posko, pantau hotspot sampai tingkat Polsek, serta tingkatkan penyuluhan dan Sosialisasi kepada masyarakat.

"Kita berharap Aceh Tamiang bisa menangani karhulta ini dengan baik dan semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita semua," tutupnya mengakhiri.

Sementara itu, Dandim Letkol Cpn. Yusuf Adi Puruhita menyebutkan bahwa salah satu tugas dari TNI ialah membantu Pemerintah Daerah dalam penanggulanan bencana dan membantu pengungsi. Tentunya hal tersebut menjadi saling berkaitan dan TNI akan siap membantu Pemerintah.

"Sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden, maka kami akan memberikan arahan dijajaran kami sampai ketingkat paling kebawah untuk bersinergi dengan jajaran Kapolsek dalam mengatasi karhutla ini. Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan oleh satu instansi sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak," jelasnya

Dandim juga memotivasi untuk tetap semangat dan tidak melihat siapa yang berada didepan, tetapi saling melengkapi dan membantu mengatasi permasalahan yang ada.

Selain Bupati Mursil, Kapolres dan Dandim, Rakor juga dihadiri oleh seluruh Kapolsek Di Aceh Tamiang, Kepala BPBD Aceh Tamiang, Pasi Jajaran Kodim serta peserta rapat lainnya.