PLN BERIKAN 520 SAMBUNGAN LISTRIK GRATIS KEPADA MASYARAKAT KURANG MAMPU
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 911
Sebagai wujud tanggungjawab sosial lingkungan, PT. PLN (Persero) akan memberikan sambungan listrik gratis kepada 520 warga kurang mampu di Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini disampaikan oleh Manager PLN UP3 Langsa dan Manager ULP Kualasimpang saat mengunjungi Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M.Kn di ruang kerjanya pada Jum’at, (8/10/21).
Sebanyak 1000 sambungan listrik gratis 450 VA (2 Ampere) ini telah disediakan untuk enam Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh. Andy Seno selaku Manager UP3 Langsa juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkab Aceh Tamiang atas penyelesaian administrasi PJU.
“Terima kasih Pak atas kerjasamanya dalam penyelesaian tunggakan PJU. Ini sangat membantu kami dalam menjalankan tugas sehingga dapat memberikan nilai kontribusi positif bagi PLN kedepannya”’ ujar Andy.
“Dalam menjalankan program ini juga, kami membutuhkan bantuan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang agar program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran”, timpalnya.
Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil menyambut baik atas adanya program sambungan listrik gratis ini. Menurutnya, dengan adanya program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu.
“Kami Pemkab Aceh Tamiang berterima kasih kepada PT.PLN yang sudah membantu masyarakat Aceh Tamiang untuk mendapatkan sambungan listrik gratis di rumahnya masing-masing. Semoga dengan terwujudnya Program ini semakin meningkatkan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang dan PLN semakin Jaya” tutur Mursil.
Rencananya program ini akan dimulai sejak Oktober dan diperkirakan selesai pada akhir November 2021. Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Manager PLN ULP Kualasimpang, Zulham ZA dan Manager bidang pemasaran, Zulfan Jamil.
DUKUNG UJONG TAMIANG, BUPATI INSTRUKSIKAN INI
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1154
Aceh Tamiang - para aparatur di seluruh SKPK serentak mengirimkan dukungan kepada obyek wisata Ujong Tamiang yang masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2021. Gerakan dukungan serentak ini digelar Senin (11/10) kemarin, selepas apel pagi di unit kerja masing-masing.
Gerakan ini sesuai dengan instruksi yang disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, ketika rapat rutin pada 4 Oktober kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Bupati meminta kepada seluruh Kepala SKPK di lingkungan Pemkab untuk menggerakkan aparatur di tiap unit kerja untuk mengirimkan dukungan melalui layanan pesan pendek (SMS), media sosial Instagram, dan kanal YouTube.
Sebagaimana pesan siaran yang beredar di lingkungan aparatur, dukungan melalui layanan pesan pendek (SMS) dapat dikirimkan dengan format, ketik API <spasi> 9J dan dikirim ke nomor 99386. Dukungan melalui media sosial instagram, dapat dilakukan dengan mengikuti akun resmi @ayojalanjalanindonesia, kemudian pilih postingan artikel ekowisata “Ujong Tamiang - Kab. Aceh Tamiang” dan beri tanda sukai.
Sementara pemberian dukungan melalui kanal YouTube bisa dilakukan dengan mencari kata kunci “Ujong Tamiang” pada postingan API Award dan berikan tanda sukai (jempol ke atas).
Bupati Mursil dalam pelbagai kesempatan kerap mengutarakan permintaannya kepada seluruh warga Aceh Tamiang untuk terus memberikan dukungan pada Ekowisata Ujong Tamiang. Melalui keikutsertaan ekowisata yang mempunyai hewan endemik Tuntong Laut (Batagur borneoensis) di ajang API, ia berharap hal tersebut mampu menaikkan citra pariwisata Aceh Tamiang di tingkat regional, nasional bahkan mancanegara.
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) selaku pemangku kepentingan utama pun tak tinggal diam. Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Disparpora, Muslizar, pihaknya rutin mengampanyekan Ujong Tamiang yang tengah mengikuti ajang API 2021.
“Secara rutin kami bersama para Duta Wisata turun ke kantor-kantor, warkop, kafe dan sekolah. Seperti hari ini, kami turun melakukan sosialisasi ke Disdukcapil dan SMAN 1 Bendahara”, ujarnya.
Ujong Tamiang sendiri awalnya adalah Pusat Konservasi Tuntong Laut (Batagur borneoensis), hewan endemik sejenis penyu yang hampir punah, yang berada di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang. Di sini, secara rutin petugas di penangkaran melakukan pelepas liaran tuntong laut ke pantai agar berkembang biak secara alami.
Tahun ini, Ekowisata Ujong Tamiang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021. Ini merupakan ajang bergengsi tahunan pariwisata Indonesia yang mengangkat seluruh potensi destinasi hingga ke pelosok nusantara.
Muslizar mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Bupati Aceh Tamiang, Mursil, membenahi pusat konservasi ini dengan melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya, Pertamina EP Field Rantau, yang secara intens aktif membenahi pusat konservasi ini hingga menjadi kawasan wisata.
Diakui memang, keterlibatan pihak ketiga itu memberikan perubahan besar, karena Ujong Tamiang tidak lagi hanya sekedar pusat konservasi, tapi kini berkembang menjadi taman edukasi sekaligus pengungkit ekonomi masyarakat. Kekayaan ekosistem di kawasan ekowisata ini telah menopang perekonomian masyarakat, misalnya sirup dari nipah (Nypa fruticans) dan terasi.
“Udang di kawasan itu menjadi bahan terbaik untuk terasi asli Aceh Tamiang, dan nipah yang sampai saat ini diolah masyarakat menjadi sirup”, pungkasnya. []
TERIMA KUNJUNGAN TIM BBPOM, MURSIL DORONG PASAR PANGAN ACEH TAMIANG AMAN
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1219
Bertempat di ruangan kerjanya, Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn yang didampingi Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST, menerima kunjungan Tim Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Aceh, Jum’at (8/10/21).
Kedatangan Tim BBPOM Aceh ini dalam rangka melaksanakan Intervensi keamanan pangan melalui program desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas dan pangan jajanan yang dikonsumsi anak usia sekolah di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Widya Ningsih perwakilan dari tim lapangan BBPOM mengatakan bahwa intervensi ini sangat perlu diadakan untuk mengetahui kondisi keamanan pangan di pasar dalam lingkup Aceh Tamiang.
“Beberapa makanan seperti mie basah, ikan asin dan kerupuk telah kita ambil sampelnya untuk diteliti apakah ada mengandung boraks atau bahan kimia berbahaya lainnya”, ujarnya.
Perihal hasil uji laboratorium nanti, Widya akan menyampaikan kembali kepada Bupati perihal langkah yang akan diambil oleh Pimpinan Daerah selanjutnya.
Pada dasarnya, boraks merupakan senyawa dengan nama kimia natrium tetraborat yang berbentuk kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat. Senyawa ini digunakan untuk bahan non pangan seperti bahan pembuatan deterjen, pengawet kayu bahkan campuran pupuk tanaman. Akan tetapi, saat ini sedang maraknya terjadi penyalahgunakan Boraks pada pangan seperti digunakan sebagai pengenyal pada bakso, mie, kerupuk dan empek-empek. Sementara itu, penggunakan boraks pada makanan dapat membahayakan kesehatan sebab dapat mengganggu susunan saraf pusat, fungsi ginjal dan hati bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Widya juga menyampaikan bahwa Kampung Purwodadi, Kec. Kejuruan Muda telah terpilih menjadi Kampung Pilot Project Desa Pangan Aman. Hal ini berdasarkan hasil penilaian tim akan beberapa kriteria yang telah ditetapkan. Selain itu, SMAN 1 Kejuruan Muda keluar sebagai Juara 1 Tingkat Nasional lomba video aman pangan oleh BBPOM Aceh.
Bupati Aceh Tamiang, Mursil mendukung penuh program intervensi ini. Menurutnya, barbagai sumber penyakit saat ini sebagian besar bersumber dari makanan tidak sehat yang dikonsumsi.
“Saya sering bertanya kepada para pasien kanker soal makanan yang dikonsumsi. Hampir semua dari mereka menjadi terlalu sering mengonsumsi junk food. Jadi memang harus benar-benar sehat makanan yang kita konsumsi ini. Jangan sampai pula yang berbahan boraks kita konsumsi”, ucap Mursil.
Melalui adanya intervensi pasar ini, Pemkab Aceh Tamiang dan Tim BBPOM berharap semoga kesadaran para pedagang dalam menggunakan bahan dasar non kimia dapat lebih meningkat.
Sebelum beranjak kembali ke Kota Banda Aceh, dilakukan penandatanganan “Komitmen Bersama” sebagai dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terhadap pelaksanaan intervensi keamanan pangan dari Balai Besar POM Aceh melalui program Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan pangan jajanan yang dikonsumsi anak usia sekolah di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang.
Tampak hadir dalam pertemuan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian, Rafe’i, Kepala Dinas PMKPPKB, Mix Donal dan Kabag Humas, Azwanil Fakhri.
MUDAHKAN PROSES PERKARA JINAYAT, MS KUALASIMPANG LUNCURKAN SIJINTER
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1224
Wakil Bupati Aceh Tamiang Tengku Insyafuddin, ST, menyaksikan peluncuran Aplikasi “Sijinter” (Sistem Jinayat Terintegrasi), Selasa, (12/10/21) bertempat di Aula Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang. Aplikasi ini merupakan sebuah inovasi terbaru dari Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang bertujuan meningkatkan pelayanan prima terhadap masyarakat dalam proses penanganan perkara jinayat di Kabupaten Aceh Tamiang.
Atas peluncuran ini, Wabup Insyafuddin memberikan apresiasi kepada Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang. Harapannya, penanganan perkara jinayat dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat.
“Melihat dinamika perkembangan era digital yang sangat pesat saat ini, inovasi layanan untuk proses penanganan perkara jinayat di Kabupaten Aceh Tamiang ini sangat tepat. Sebab aplikasi program ini melibatkan lintas sektoral yang ada di kabupaten kita”, ujar Insyafuddin.
“Dengan memanfaatkan Sijinter semaksimal mungkin, kiranya lintas sektoral dapat bersinergi dan berkoordinasi agar kasus jinayat di Bumi Muda Sedia dapat diminimalisir”, tambahnya lagi.
Dalam mensosialisasikan penggunaan aplikasi ini, Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang, Dangas Siregar mengatakan, Sijinter merupakan pengembangan aplikasi dari Mahkamah Syar’iyah Sigli, yang kemudian dikembangkan lagi oleh pihaknya untuk melengkapi pembangunan Zona Integritas.
“Pengembangan aplikasi ini sebagai bentuk keinginan kami dalam melayani masyarakat yang hendak mencari keadilan. Melalui aplikasi ini diharapkan pengguna dapat mengakses informasi yang saling terhubung tanpa harus ke Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang”, ungkap Dangas.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Rosmawardani, yang juga hadir dalam acara tersebut mengungkapkan dalam perkara jinayat di Aceh, ada lima lembaga yang diperintahkan langsung menangani perkara tersebut. Kelima lembaga tersebut termaktub dalam Undang-undang yang ada di keterkaitan lima lembaga yang diperintahkan Undang-Undang dalam menangani perkara jinayat.
“Mahkamah Syar’iyah ternyata hanya ada di Aceh, Ini merupakan keistimewaan tersediri yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk daerah kita. Untuk itu, keterlibatan lima lembaga hukum untuk menyukseskan syariat Islam di Aceh sangat diperlukan”, ungkap Rosmawardani.
Menurutnya, keadaan Syariat Islam di Aceh saat ini sudah mulai memudar. Agama dan kepedulian masyarakat terhadap sekitar sudah mulai menipis. Melalui sinergitas yang terjalin dapat membentuk ketahanan keluarga yang kuat. Sehingga pelanggaran norma di lingkungan masyarakat dapat dicegah dengan kuatnya peran pemangku adat dan tokoh masyarakat di tingkat desa.
Sebagai Informasi, Aplikasi ini nantinya akan menjadi alternatif pengganti pertemuan yang terhalang akibat pandemi. Sub dalam Aplikasi tersebut memuat layanan permohonan izin/persetujuan penyitaan atau Penggeledahan, perpanjangan penahanan, pemberitahuan sidang pertama, penyampaian salinan putusan, dan penetapan diversi. Melalui aplikasi ini, pendaftaran perceraian, penetapan hari sidang dan izin penyitaan tidak akan terhalang oleh keterbatasan pertemuan.
Di akhir, sebagai bentuk sinergitas para penegak hukum, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Perkara Jinayat Terintegritas antara Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang dengan Polres Aceh Tamiang, Kejaksaan Negeri Aceh Tamiang, Lapas Kelas IIB Kualasimpang dan Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Aceh Tamiang.
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, Ketua MPU Aceh Tamiang, Syahrizal, Kepala Dinas Syariat Islam, Samsul Rizal dan perwakilan Bank Syariah Indonesia.
MELALUI PANTUN, DARA ASAL TAMIANG BERHASIL HARUMKAN ACEH TAMIANG DI KANCAH INTERNASIONAL
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1233
Kabupaten Aceh Tamiang memiliki beragam macam kebudayaan, salah satunya budaya berpantun. Ya, pantun. Sebuah cara berkomunikasi penyampaian sebuah maksud dengan cara menarik melalui sebuah seni. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan suku Aceh Tamiang yang sangat gemar bertutur.
Sejatinya, pantun dilakukan oleh dua orang dengan cara saling berbalas. Dimana satu pihak menyampaikan maksud tujuan sedangkan pihak lain memberikan tanggapan. Tradisi berbalas pantun ini membuktikan bahwa masyarakat Aceh Tamiang memiliki seni bertutur yang tinggi.
Tentu bukan hal yang mudah, sebab hanya dalam kurun waktu persekian detik, seseorang harus bisa merangkai kata dan irama sebagai sebuah pantun balasan. Butuh kecerdasan tersendiri serangkai sebuah kata menjadi sebait pantun.
Tradisi berbalas pantun ini tak jarang menjadikan moment tontonan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Lazimnya, tradisi ini dapat ditemukan pada acara pernikahan suku Tamiang dan penyambutan tamu.
Baru- baru ini, Kabupaten Aceh Tamiang kembali harum namanya. Ghazy Khairan Taqy, seorang siswa Sekolah Dasar berhasil meraih Juara Pertama pada Festival Pantun Pendidikan Serumpun Melayu tingkat sekolah dasar (SD) /sekolah rendah (SR). Festival ini berlangsung di Malaysia dan dilakukan secara daring/Online akibat pandemi Covid-19 yang melanda.
Kemenangan Dara berusia 11 Tahun ini diperolehnya setelah berhasil mengalahkan 400 peserta dari empat Negara serumpun Melayu, yakni Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Indonesia.
Menurut penuturannya kepada Tim Humas, pantun yang diikut lombakan di FPPNS 2021 merupakan hasil karyanya sendiri. Hal ini tidak terlepas dari bimbingan kedua orang tuanya, Ilham Pribadi,S.Si dan Tengku Marni Adriah.
Kemampuan ini sudah dimiliki Taqy sejak kecil. Taqy sejak kecil sudah menyukai berbagai jenis seni dan bahkan mampu menorehkan prestasi. Layaknya pepatah “Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya”. Kemampuan ini diperolehnya dari darah seni yang diturunkan dari kedua orang tuanya.
“Ayahnya seorang Aktor Terbaik tingkat Nasional di Tahun 2002 di Jogja dan saya juga orang teater dibidang sastra”, ungkap sang Ibunda.
Sang Ibunda juga menjelaskan bahwa putri satu-satunya mempunyai hobi mendongeng, berpuisi bahkan berpanthomim.
“Semakin beranjak dewasa, kami orang tuanya mulai mengarahkan dia (Taqy) untuk mencintai budaya daerahnya. Dan kebetulan di tengah banyaknya waktu luang sekolah akibat pandemi, dibukanya pendaftaran cerdas cermat pantun”, tambahnya lagi.
Inisiatif ini diambil oleh sang Bunda dengan harapan kemampuan motorik anaknya dapat terlatih sembari mempersiapkan diri untuk berlomba.
Kemenangan Taqy dalam perlombaan ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M.Kn. Ia sepakat minat generasi muda pada sejarah dan budaya harus kembali dibangkitkan.
“Mudah-mudahan dengan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh anak kita ini, menjadi pembangkit semangat bagi generasi lainnya untuk mencintai budaya daerahnya sendiri”, harap Mursil dengan optimis.
Berkat keberhasilannya mengepakkan sayap di Kancah Internasional, Klinik Pantun Nusantara (KPN), sebuah lembaga yang memiliki jaringan di lima negara serumpun melayu menjadikan Ghazy Khairan Taqy sebagai anggota kehormatan. Pengangkatan Taqy ini dilakukan, saat pengurus KPN berkunjung ke Aceh Tamiang khusus untuk bertemu dan memberikan apresiasi kepada Taqy, Rabu (22/9/2021).
"Ananda Taqy merupakan aset yang harus dikembangkan, demi menjaga warisan budaya kita tetap ada," kata pendiri KPN, dr Umar Zein didampingi beberapa pegiat seni, di antaranya Kamaluddin Nasution dan Raudha Jambak.
Ini merupakan sebuah kebanggaan besar bagi Aceh Tamiang, sebab salah satu putri terbaiknya menjadi anggota kehormatan KPN.