APLIKASI SIMBISA MUDAHKAN MANAJEMEN KEUANGAN DESA
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1110
Aplikasi Sistem Pembinaan dan Pengawasan Desa (SIMBISA) resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Inspektorat pada tahun lalu, tepatnya pada 20 November 2020. Terhalang oleh pandemi Covid-19, penggunaan aplikasi ini sempat tertunda dan pada hari ini, kamis (04/11/21) Sekda Asra membuka Pelatihan Pengoperasian Aplikasi SIMBISA sebagai kegiatan lanjutan, bertempat di Aula Setdakab.
Persis yang disampaikan Bupati Mursil pada tahun lalu, Sekda Asra mengatakan hal serupa bahwa hadirnya aplikasi ini memudahkan manajemen pengelolaan keuangan kampung.
"Saat ini, teknologi semakin canggih dan berbasis elektronik, sehingga mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan zaman. Sebenarnya peluncuran aplikasi ini sudah terjadi pada tahun lalu, namun karena kondisi pandemi mengharuskan kita untuk menunda penggunaan aplikasi tersebut. Setelah kondisi kondusif barulah hari ini kita buat pelatihannya”, terang Asra.
Dalam penjelasannya, Asra mengharuskan kepada semua Datok Penghulu di 213 kampung untuk bisa mengoperasikan dan menggunakan aplikasi ini setelah di lakukan pelatihan.
“Aplikasi ini harus dipakai, karena fungsinya ialah memperkecil terjadinya penyimpangan pengelolaan keuangan desa. Biarlah penyimpangan terjadi karena kelakuan bukan karena sistem. Tetapi saya berharap janganlah Datok ini latah dengan uang yang di kelola, sehingga menjadi gelap mata dan melakukan penyimpangan. Yang terpenting dari SIMBISA ini adalah dengan sendirinya sudah terawasi dengan sistem dan fokus kita adalah pada pembinaan”,lanjutnya lagi.
Sebelum mengakhiri, dirinya berpesan kepada Datok Penghulu, agar jangan berpikir bahwa aplikasi ini sulit namun ini adalah suatu pengamanan yang sangat efektif.
"Jika Datok Penghulu tidak dapat mengaplikasikannya maka serahkan kepada perangkat Kampung yang muda dan mampu namun tetap di kontrol dan proses pembelajaran akan dibimbing terus sampai bisa. Harus diingat bahwa segala regulasi yang dibuat oleh Pemerintah ini bertujuan untuk lebih mengamankan," tuturnya.
Sementara itu, Drs. Abdullah selaku Pelaksana Tugas di Inspektorat Aceh Tamiang menerangkan bahwa Inspektorat memiliki fungsi pembinaan keuangan kampung dan telah membuat suatu inovasi yakni Simbisa. Tentunya inovasi ini untuk mendukung kelancaran kerja dan meminimalisasi terjadinya permasalahan desa.
"Mudah-mudahan dengan adanya aplikasi ini dapat mencegah penyimpangan selain itu dapat terwujudnya tata kelola keuangan kampung yang baik dan tepat waktu. Sementara itu, pelatihan ini juga bertujuan agar semua kampung benar-benar paham dan dapat mengoperasikan Simbisa serta menerapkan di tahun 2022," jelasnya.
Selanjutnya, kegiatan pembinaan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 8 November hingga 10 Desember 2021 dengan menargetkan 213 kampung. Masih dalam laporannya, pelatihan pembinaan nantinya akan dilaksanakan di Aula Kantor Camat di masing-masing Kecamatan sehingga kepada para Camat diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan ini nantinya.
Kegiatan pelatihan inipun dihadiri oleh mewakili Kepala BPKD Aceh Tamiang, Kepala DPMKPPKB, para Camat dalam Kabupaten Aceh Tamiang, Ketua Forum Komunikasi Datok penghulu di masing-masing kecamatan se-Kabupaten Aceh Tamiang.
BUPATI MURSIL SEBUT SPBE ACEH TAMIANG SUDAH ON THE TRACK
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 774
Penerapan Program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik memang keniscayaan. Namun idealnya penerapan diikuti dengan ketersediaan sumberdaya manusia dan sarana pendukung yang mumpuni. Demikian disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, ketika menerima laporan hasil kerja tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kamis (4/11) pagi, di ruang kerja Bupati setempat.
Bupati yang turut didampingi Wabup Tengku Insyafuddin mengatakan, sebenarnya secara nasional, SPBE ini sudah lama. Cuma diakuinya, penerapan di daerah memang terlambat.
“Saya kira karena terkait dengan goodwill dan ketersediaan prasarana pendukung,” terangnya.
Dikatakan, penerapan SPBE adalah salah satu misi utama pemerintahannya. Ia bersama Wabup menginginkan kinerja birokrasi pemerintahan yang lebih cepat, lincah dan efisien.
Disebutkannya, Aceh Tamiang memiliki cukup sumber daya manusia di bidang TIK, hanya saja masih memiliki keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Meski demikian, Mursil mengatakan sejauh ini, ia menilai, SPBE yang diterapkan sudah on the track.
“Dengan SPBE, pemkab berhasil mengakselerasikan pelayanan masyarakat lebih mudah dan cepat,” ujarnya melanjutkan.
Kepada tim BSSN, Bupati Mursil meminta supaya bisa membantu mewujudkan pemerintahan Aceh Tamiang berbasis digital yang efisien serta memudahkan pelayanan publik.
Sebelumnya Plt. Kepala Dinas Kominfo & Persandian, Bastian melaporkan, kunjungan tim BSSN dalam rangka monitoring dan evaluasi tahunan penerapan SPBE di Bumi Muda Sedia.
Kedatangan tim, jelasnya, untuk melakukan monitoring dan evaluasi teknis, seperti menguji kemampuan server dan sistem keamanan ruang digital milik pemkab.
“Tim BSSN sudah tiga hari berada di sini. Siang ini mereka akan bertolak kembali guna menyusun laporan dan rekomendasi tertulis sebagai hasil monev,” timpal Bastian lagi.
Usai mendengarkan beberapa penjelasan teknis terkait hasil monev, Bupati Mursil bersama Wabup Insyafuddin kemudian melepas kepulangan tim BSSN dari Aceh Tamjang.
BUPATI MURSIL SERAHKAN BANTUAN ALAT KEPADA 134 ALUMNI SDC
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 717
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, menyerahkan bantuan alat usaha secara simbolis kepada 134 orang. Penyerahan bantuan yang berlangsung di serambi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Rabu (3/11/21) kemarin. Bantuan tersebut sebagai lanjutan dari pelatihan kerja yang telah diikuti para peserta program Skill Development Center (SDC) selama 35 hari.
Saat proses penyerahan bantuan, Bupati Mursil mengingatkan kepada penerima bantuan untuk menggunakan alat kerja yang diberikan secara maksimal. Hal itu ungkapnya agar bantuan ini menjadi motivasi bagi peserta dalam membuka usaha kecil-kecilan yang bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Bantuan alat kerja ini mohon untuk tidak dijual. Pergunakan ilmu yang telah didapat selama masa pelatihan. Ingat! Semua keberhasilan dimulai dari hal kecil terlebih dahulu. Jangan putus asa dan tetap semangat. Nanti lama-lama usaha kecil akan berkembang menjadi usaha yang besar”, pesannya kepada peserta.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans, Muhammad Zein dalam keterangannya menyampaikan para peserta pelatihan kerja ini terdiri dari 24 kelompok teknisi. Masing-masing sebanyak 12 kelompok teknisi sepeda motor, 6 kelompok teknisi ponsel dan 6 kelompok lagi teknisi komputer.
“Secara keseluruhan ada 134 peserta pelatihan, yang terbagi ke dalam 24 kelompok. Sementara 16 orang lainnya mengikuti pelatihan barista yang dilaksanakan di Kota Banda Aceh”, kata Zein.
Ia berkomitmen dalam rencana strateginya pada penguatan SDC di masa yang akan datang pihaknya akan mempertahankan usaha mandiri agar tetap berjalan. Kemudian memperkuat kerjasama dengan pihak Kemenaker melalui BBPLK se-Indonesia, BLK, BLI dan stakeholder lainnya di daerah.
Lebih lanjut program ini bertujuan memangkas angka pengangguran dan menempah masyarakat Aceh Tamiang menjadi wirausahawan sesuai bakatnya.
“Kita berharap program ini berjalan sesuai tujuan awal. Jangan sampai peserta pelatihan kembali menjadi pengangguran, itu artinya program ini gagal,” kata Zein.
Acara penyerahan bantuan usaha mandiri ini turut dihadiri Plt. Asisten Administrasi Umum, Tri Kurnia, Kepala Distanbunak, Yunus dan jajaran Disnakertrans Aceh Tamiang.
DIHADIRI OLEH BUPATI ACEH TAMIANG, USTADZ RAHUL AJAK MASYARAKAT BERSEDEKAH
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1117
Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH, M. Kn didampingi Sekda Drs. Asra menghadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang berlangsung di Mesjid Al-Muttaqin Kampung Alur Manis Kecamatan Rantau, malam tadi pada Rabu (03/11/21).
Peringatan Maulid Nabi di Bumi Muda Sedia ini secara rutin diperingati sebagai bentuk kecintaan masyarakat kepada Rasulullah SAW. Dalam uraian hikmah peringatan tersebut, disampaikan tausiah oleh Ustadz Rahul yang menjelaskan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah dan memberikan risalah untuk disampaikan kepada umat-Nya.
“Tidak ada yang kekal didunia ini, satu hari di neraka sama dengan seribu tahun di dunia. Maka dari itu, Rasulullah selalu berpesan kepada umat manusia untuk selalu mengingat dan selalu menyembah hanya kepada Allah SWT,” ujarnya.
Ustadz Rahul dengan nama aslinya Irfan Yusuf, S. Ag dalam pada itu juga meminta kepada jama’ah yang hadir untuk memperbanyak sedekah terutama menyantuni anak yatim dan yang tak mampu.
“Banyak orang mati yang minta dihidupkan kembali hanya untuk bersedekah dan amal saleh serta berbuat baiklah salah satunya dengan meramaikan mesjid sehingga kita dapat menghadap Allah SWT dalam keadaan husnul khatimah,” ujarnya.
Selain Bupati Mursil yang membaur dengan para hadirin, juga terlihat Anggota DPRA Aceh Asrizal Asnawi, Anggota DPRK Sri Astuti, unsur Forkopincam Rantau, Datok Penghulu Alur Manis, Tok imam, Kepala Mukim, alim ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.
EVALUASI PELAKSANAAN VAKSINASI MASSAL, PEMKAB TARGETKAN CAPAI 50% HINGGA AKHIR NOVEMBER
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 868
Upaya membentuk daya tahan komunal terhadap paparan Covid-19 terus dikerjakan Pemkab Aceh Tamiang. hal ini dimaksudkan supaya efek paparan virus yang memiliki nama Novel coronavirus (CoV) tidak menjadi fatal hingga menimbulkan kematian. Karenanya, pemkab menargetkan capaian 50 persen warga tervaksin sampai dengan akhir November 2021. Target ini akan meningkat menjadi 70% hingga akhir tahun nanti. Demikian penyampaian Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, Rabu (3/11), di hadapan 213 Datok Penghulu (Kepala Desa –red) dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di aula Polres setempat.
“Kami menargetkan capaian 50 persen warga tervaksin sampai dengan akhir November 2021. Target ini akan meningkat menjadi 70% hingga akhir tahun nanti. Supaya kehidupan kita bisa berangsur-angsur kembali normal,” terang Bupati.
Di hadapan sejumlah Kepala SKPK, para Camat dan unsur Forkopimcam se-kabupaten, Mursil mengatakan, secara bertahap, Pemkab akan mulai memberlakukan pemanfaatan aplikasi pedulilindungi pada tiap unit kerja. Hal ini juga akan diberlakukan pada warga yang mengakses pelayanan pada kantor pemerintahan.
“Senin kemarin Dinas Kominfo dan Persandian mulai mengerjakan QR Code untuk tiap unit kerja. Nantinya akan diberlakukan identifikasi pemindaian QR Code vaksinasi dengan aplikasi pedulilindungi sebagai syarat untuk memasuki gedung perkantoran dan mendapatkan pelayanan administrasi,” tambah Bupati tegas.
Perihal persoalan yang dihadapi Datok Penghulu dan aparatur kampung dalam, menurutnya memang diperlukan strategi khusus agar tercapai percepatan laju vaksinasi di Aceh Tamiang.
“Kita disini bersama untuk mencari solusi dalam menekan angka keraguan masyarakat akan vaksinasi. Sebab semua bentuk pelayanan membutuhkan sertifikat ini. Ayo edukasi masyarakat untuk vaksin gratis, sebelum program vaksin ini menjadi berbayar” ajak Bupati Mursil.
Di kesempatan yang sama, Kapolres AKBP Imam Asfali menyebutkan, secara umum, capaian vaksinasi Aceh Tamiang memang positif. Tapi, terangnya, masih ada kampung yang capaian vaksinasinya rendah bahkan ada yang nol. Di sisi lain, ada kampung yang capaiannya di atas 80%. Ini yang mesti dipikirkan bersama supaya target pembentukan daya tahan komunal bisa segera terwujud.
“Saat ini, secara keseluruhan persentase untuk kabupaten kita sudah sangat bagus. Berdasarkan data yang masuk, ada beberapa kampung yang sudah mencapai persentase 80%. Artinya program ini bisa dijalankan dengan cara-cara tertentu”, ungkapnya.
Ia juga menuturkan seluruh sektor pelayanan sudah mulai mewajibkan vaksinasi. Terlebih akan diberlakukannya identifikasi barcode vaksinasi sebagai syarat untuk memasuki gedung perkantoran.
“Kita disini bersama untuk mencari solusi dalam menekan angka keraguan masyarakat akan vaksin. Sebab semua bentuk pelayanan membutuhkan sertifikat ini. Ayo edukasi masyarakat untuk vaksin gratis, sebelum program vaksin ini menjadi berbayar” ajak Bupati Mursil.
Kapolres Imam kemudian menerangkan, vaksinasi ini bisa dikatakan sebagai bentuk investasi bagi semua kalangan. Ini dikarenakan segala proses administrasi ke depan akan diawali dengan bukti vaksinasi.
“Ketika kita mempunyai rezeki untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, atau memiliki anak yang hendak menuntut ilmu di universitas, maka terlebih dahulu akan dimintai sertifikat vaksin. Tanpa vaksin, jangan harap kita bisa haji dan umroh. Dan tanpa vaksin juga, para mahasiswa tidak bisa mengisi KRS (Kartu Rencana Studi)”, jelas Kapolres.
Oleh sebab itu, ia mengajak para Datok Penghulu untuk lebih bisa mengedukasi warganya agar mau mengikuti program Pemerintah tersebut. Selain itu diarahkan pula untuk mengarsipkan sertifikat vaksin warganya.
“Program vaksin ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam melindungi masyarakatnya dari serangan virus covid-19. Di sisi lain vaksin sebagai salah satu bentuk ikhtiar sebagai umat manusia dalam melindungi diri sendiri”, tuturnya lagi.
Selain paparan data yang disajikan Kapolres, rapat juga diisi dengan sesi dialog. Dalam dialog tersebut sejumlah Datok Penghulu meminta dilakukan rapat lanjutan untuk sinkronisasi data capaian vaksinasi. Para Datok Penghulu juga meminta kepada Bupati supaya Pemkab mengeluarkan aturan turunan yang mengatur percepatan vaksinasi Covid-19 dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Mendengar hal tersebut, Bupati berjanji akan menindaklanjuti permintaan guna pemenuhan target vaksinasi Covid-19 di Aceh Tamiang.