TINGKATKAT KUALITAS KERJA, TP-PKK ACEH TAMIANG GELAR SOSIALISASI SIM PKK
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1396
Aceh Tamiang – Humas: Kamis, (25/11/21) Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informatika, TP-PKK Kabupaten terus berbenah menata diri dan meningkatkan kualitas kinerja yang profesional. Peningkatan kualitas kerja tersebut salah satunya ialah menggelar Sosialisasi Penguatan Administrasi dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK di 12 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang.
Kegiatan ini berlangsung marathon, sejak tanggal 22-27 November 2021. Ini akan dimanfaatkan oleh TP-PKK Kabupaten Aceh Tamiang semaksimal mungkin untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola program maupun kegiatan PKK sampai ke lini terbawah. Terlebih lagi pada proses pengoptimalan data dan penyebaran informasi PKK.
Mengundang sekretaris PKK masing-masing Kecamatan maupun kampung sebagai peserta, diharapkan ke depan data informasi warga dan kader PKK akan lebih akurat. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua TP-PKK Aceh Tamiang, Dr. Rita Syntia Mursil saat membuka kegiatan di masing-masing kecamatan.
“Tujuan dari SIM PKK ini adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan data dan penyebaran informasi terkait pelaksanaan program-program PKK secara tepat, akurat dan menyeluruh hingga tingkat dasawisma” ujar Rita.
“Jika data informasi warga dan kader akurat, maka ini sangat membantu Pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan agar tepat sasaran untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera”, terangnya menambahkan.
Selain itu, Rita mengungkapkan beberapa fungsi pengoptimalan SIM ini, di antaranya: mempermudah pengumpulan data PKK mulai dari desa hingga ke provinsi; mengurangi masa pengumpulan data agar tepat waktu; mengurangi human error; persamaan pengisian data di semua jenjang; dan mempermudah evaluasi program kegiatan di setiap jenjang.
Pada dasarnya, Sistem Informasi Manajemen Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang disingkat SIM PKK ini merupakan aplikasi yang mendokumentasikan, mengadministrasikan serta mengolah data program kelembagaan gerakan PKK.[]
PATENKAN MOTIF TENUN SONGKET, ACEH TAMIANG DIDORONG JADI PILOT PROJECT IPROLINE
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 837
Aceh Tamiang – Humas: Usai peluncuran 25 motif tenun songket yang telah dipatenkan, Kabupaten Aceh Tamiang didorong untuk menjadi pilot project pemanfaatan aplikasi Inventarisasi Properti Intelektual (IPROLINE) milik Kementerian Hukum dan HAM RI di Aceh. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Penyuluhan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Aceh, Sasmita, SH, MH, saat memberikan sambutan pada kegiatan peluncuran 25 motif tenun songket khas Aceh Tamiang, Jumat (26/11) pagi di Aula Setdakab setempat.
“Tahun depan akan ada peluncuran Aplikasi Inventarisasi Properti Intelektual, saya berharap Aceh Tamiang bisa menjadi pilot project untuk Aceh,” ungkap Sasmita.
Menurutnya, dengan tercatatnya 25 motif tersebut, Aceh Tamiang menjadi kabupaten yang paling siap dari 23 Kabupaten/Kota yang ada. Sasmita mendorong Kabupaten Aceh Tamiang untuk langsung menyongsong kehadirannya, dengan predikat kabupaten pertama yang memiliki aplikasi tersebut di Aceh.
“Saya berharap besar, Kabupaten Aceh Tamiang bisa mempelopori pemanfaatan aplikasi tersebut, sehingga 23 Kabupaten/Kota di Aceh dapat belajar dengan Aceh Tamiang”, harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, mewakili Kakanwil Kemenkumham Aceh, Sasmita menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan kerja-kerja para pemangku kepentingan di Aceh Tamiang dalam mengumpulkan dan menciptakan motif tenun songket khas yang telah dipatenkan tersebut.
“Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi atas keberhasilan Aceh Tamiang dalam mencatatkan ekspresi budaya tradisonal motif Aceh Tamiang. Ini sebuah prestasi yang luar biasa, karena baru Aceh Tamiang yang mencatatkan ekspresi budaya tradisonal terbanyak di Aceh”, tuturnya lagi.
Sebagai bukti keabsahan sertifikasi 25 motif Tamiang, dalam acara tadi dilakukan penyerahan surat pencatatan inventarisasi kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisonal dari Kemenkumham Aceh kepada Bupati dan Ketua Dekranasda didampingi Kadis Koperasi UKM dan Perindustrian dilanjutkan dengan pemeberian plakat cinderamata dari Dekranasda Aceh Tamiang kepada Kemenkumham Aceh.
Aplikasi Inventarisasi Properti Intelektual Iproline salah satu inovasi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham dalam memberikan pelayanan publik.
“Pembuatan aplikasi ini memiliki tujuan untuk mengakomodir masyarakat dalam mengurus dan menginventarisir hak kekayaan intelektual yang juga memudahkan pemeriksa DJKI dalam bekerja, agar semuanya dapat berjalan dengan optimal,” pungkas Sasmita mengakhiri. []
PEMKAB ACEH TAMIANG SOSIALISASI DOKUMEN “ONE MAP POLICY”
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 911
Aceh Tamiang – Humas: Dilatarbelakangi variatifnya tingkat kerawanan bencana di Kabupaten Aceh Tamiang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Sosialisasi Penyusunan Kebijakan Satu Peta atau One Map Policy (OMP). Kegiatan bertujuan menghasilkan satu peta kerawanan bencana yang dapat dijadikan sebagai acuan bersama.
Hari ini, Jum’at (26/11/21) Bertempat di Aula Bupati Aceh Tamiang, Asisten Administrasi Umum, Drs. Tri Kurnia membuka sosialisasi dokumen hasil kegiatan “One Map Policy”. Kegiatan OMP langsung dilakukan oleh Tim Ahli dari Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Jogyakarta dan berlangsung selama sepuluh bulan.
Pada pertemuan ini, Kepala Pelaksana BPDB, Syahri mengatakan, Aceh Tamiang belum memiliki peta zonasi wilayah rawan, terdampak, dan aman terhadap bencana. Dengan adanya kebijakan ini, ia berharap satu peta (One Map Policy) ini bisa menghasilkan dokumen yang benar-benar akurat agar meminimalisir resiko yang ditimbulkan oleh bencana.
“Dengan adanya dokumen yang dihasilkan melalui kebijakan satu peta, semoga bisa menjadi acuan kita bersama terhadap pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang. Sehingga risiko-risiko kerugian yang ditimbulkan dari dampak bencana bisa diminimalisir sedemikian mungkin”, tutur Syahri.
“Dokumen ini nantinya bisa digunakan oleh para pemangku kepentingan dan pihak lapangan dalam menyusun kebijakan pemerintah sesuai dengan kondisi daerah”, sebutnya menambahkan.
Ketua Tim Ahli dari Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. Djati Mardiatno memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada para peserta yang hadir. Ia memaparkan tingkat kerawanan bencana di Aceh Tamiang sangat variatif yang dipengaruhi oleh karakteristik bentang lahan yang mempengaruhi tipologi bencana.
“Secara umum karakteristik morfologi Aceh Tamiang berbentuk gelombang, sebab terdiri dari gunung dan bukit. Daerah bermorfologi ini memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana banjir, kekeringan, cuaca ekstrim serta gelombang pasang dan abrasi”, terangnya.
Beberapa kecamatan seperti Kecamatan Manyak Payed, Banda Mulia, Bendahara dan Seruway menurut amatan timnya, sangat rawan akan bencana banjir, gelombang ekstrim dan abrasi. Sementara untuk wilayah Kecamatan Bandar Pusaka, Tamiang Hulu dan Tenggulun sangat rawan akan bencana tanah longsor. Hal ini disebabkan wilayah tiga kecamatan ini bermorfologi berbukit dan bergunung.
Dari hasil kebijakan ini, masyarakat bisa mengakses peta kebencanaan Kabupaten Aceh Tamiang, di web acehtamiang.bumispasial.com.[]
ACEH TAMIANG PATENKAN 25 MOTIF TENUN SONGKET
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1313
Aceh Tamiang – Humas: Sebanyak 25 Motif Tamiang resmi diluncurkan oleh Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn bersama Ketua Dekranasda Rita Syntia Mursil, Jum’at (26/11) pagi di aula Sekretariat Daerah setempat.
25 Motif tersebut telah tercatat di Kementerian Hukum dan HAM dalam kekayaan intelektual komunal pada cabang ekspresi budaya tradisional. Bisa menghimpun dan mencatat hingga tersertifikasi, Rita Syntia mengungkapkan ke 25 motif tamiang ini berhasil dihimpun olehnya bekerjasama dengan Majelis Adat Aceh (MAA) Tamiang dan pihak keluarga kerajaan di kabupaten bergelar Bumi Muda Sedia ini.
“Kami berhasil menghimpun motif-motif indah ini atas keikhlasan dan kontribusi mereka, sehingga bisa memperoleh motif-motif tersebut untuk diketahui oleh masyarakat luas,” terang Rita.
Sementara itu, sebelum peluncuran dan membuka kegiatan penyuluhan kekayaan intelektual komunal bagi pelaku usaha UMKM, Bupati Mursil terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada Dekranasda atas kegigihannya menggali potensi daerah.
“Mudah-mudahan ke 25 motif tersebut bisa dikembangkan, dan kedepannya bisa kita produksi secara massal dengan menyiapkan tenaga-tenaga yang bisa mendukung pengembangannya,” kata Bupati.
Bupati Mursil sangat mendukung jika motif tenun/songket yang telah dipatenkan ini bisa berkembang menjadi usaha skala industri. Terlebih, dampaknya bisa menambah pendapatan masyarakat dan PAD daerah.
“Saya sangat senang jika produk lokal bisa berkembang di daerah kita sendiri, saya ingin jika suatu saat Aceh Tamiang punya produk unggulan seperti batik atau songket bermotif khas dari 25 motif yang dipatenkan, kita berani memakainya dan bangga memilikinya”, ungkapnya lagi.
Keseluruhan motif yang dipatenkan tersebut menggambarkan warisan budaya leluhur Aceh Tamiang di masa lalu. Melestarikannya, merupakan upaya untuk menjaga keeksistensiannya.
Ucapan selamat turut disampaikan oleh Kepala Divisi Penyuluhan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Aceh, Sasmita, SH, MH kepada Kabupaten Aceh Tamiang. Ini berkaitan dengan keberhasilan Dekranasda meluncurkan 25 motif Tamiang dan berhasil mencatat dan mematenkan warisan budaya tersebut dalam kekayaan intelektual komunal.
“Ini sebuah prestasi yang luar biasa, karena baru Aceh Tamiang yang mencatat ekspresi budaya tradisonal terbanyak di Aceh”, ungkap Sasmita.
Dikatakannya, saat ini ekspresi budaya tradisonal merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat yang akan terus dikembangkan. Karena ini merupakan bagian dari hak cipta yang dipegang oleh negara, sehingga ada kewajiban bagi negara untuk menginventarisasi, menjaga dan memeliharanya.
Usai memberi sambutan pada kegiatan ini, Bupati Mursil membuka acara penyuluhan kekayaan intelektual komunal bagi pelaku usaha UMKM. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua Bhayangkari, Ketua Ikatan Adhiyaksa Dharmakarini, Perwakilan MAA dan MPD dan peserta tamu undangan lainnya.[]
KAMPUNG SELAMAT PEROLEH PREDIKAT DESA WISATA 2021
- Detail
- Ditulis oleh Bidang Media Dinas Kominfo
- Kategori: Kabar Daerah
- Dilihat: 1190
Aceh Tamiang – Humas: Jum’at (26/11/21), Desa (Kampung) Selamat, Kecamatan Tenggulun berhasil memperoleh Penghargaan Desa Wisata pada ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021. Ajang yang diluncurkan oleh Menparekraf ini bertujuan mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk bangkit kembali pasca pandemi Covid-19.
Sebagai ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi, Kemenparekraf telah menetapkan beberapa kriteria penilaian, di antaranya: penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainable); Desa Digital; Souvenir; Daya Tarik Wisata; Konten Kreatif; Homestay dan Toilet.
Keberhasilan Kampung Selamat melewati berbagai tahapan penilaian pada ajang ini, tidak terlepas dari potensi keindahan alam yang dimilikiny. Hal ini diungkapkan Kadis Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Aceh Tamiang, Muslizar, setelah pihaknya secara rutin melakukan pendataan potensi wisata yang akan dikelola lebih serius.
“Di Kampung ini tidak hanya terdapat wisata Gunung Pandan, tetapi kita juga bisa menemukan air terjun, pemandian air panas bahkan terdapat dua gua. Jadi memang layak sekali mendapat predikat sebagai Desa wisata” ujar Muslizar.
Menerima piagam penghargaan --yang diumumkan pada 3 Agustus 2021 lalu-- hari ini di ruang kerjanya, Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, sangat mengapresiasi kinerja semua pihak, khususnya Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.
“Bangga saya atas kinerja Disparpora. Mari terus kita tingkatkan upaya agar Wisata Kabupaten kita terus berkembang”, ucap Mursil seraya tersenyum.
Atas keberhasilan Aceh Tamiang pada ADWI 2021 ini menambah prestasi yang ditorehkan Kabupaten Aceh Tamiang pada Tingkat Nasional.[]