Aceh Tamiang: Bupati Aceh Tamiang H. Mursil,SH, M.Kn menerima kunjungan kerja Kepala TVRI Banda Aceh dalam rangka bersilaturahmi, di Ruang Bupati Aceh Tamiang, pukul 10.00 wib pada Kamis (08/07/21).
Dalam silaturahminya, pihak TVRI berkesempatan membahas potensi Kabupaten Aceh Tamiang dari sektor Perkebunan Kelapa Sawitnya yang dinilai sebagai salah satu Perkebunan terbaik di Bumi Muda Sedia. Membenarkan hal tersebut, Bupati Aceh Tamiang Mursil mengatakan, potensi besar tersebut Ialah Perkebunan Sawit, selain dari Potensi Pariwisata dan Perikanannya.
"Sebagai informasi, sektor Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia pertama sekali ada di Aceh Tamiang , yang dibuktikan dengan keberadaan Perusahaan Kelapa Sawit pertama yaitu PT. Socfindo. Meski dalam kondisi Pandemi, keberadaan Perkebunan Kelapa Sawit bagi masyarakat memberi dampak menurunnya angka kemiskinan. Hal ini membuktikan bahwa perkebunan kelapa sawit adalah usaha yang mendukung perekonomian masyarakat. Sehingga pemerintah terus mendukung produksi sawit ini dengan membina para petani supaya bisa dapat keuntungan yang lebih," jelasnya.
Kepada pihak TVRI juga, Bupati Mursil menceritakan rencana Pengembangan Sektor Pariwisata, yang menurutnya akan berkembang jika akses jalan tol Bin-Sa (Binjai-Langsa) terhubung. Mursil sangat optimis, pembangunan tersebut akan membawa dampak positif untuk kemajuan Pariwisata Aceh tamiang.
"Adanya pembangunan jalan tol ini, membuat kita terus berusaha meningkatkan sektor pariwisata. Karena sejatinya, mimpi Saya selama ini ialah orang diluar daerah akan datang mengunjungi Aceh Tamiang yang terkenal dengan Pariwisata dan Kuliner nya bukan malah sebaliknya, Kita terus yang datang mengunjungi Medan,” ujar Mursil.
Diskusi tersebut berlanjut dengan pembahasan hasil sawit atau CPO (Crude Palm Oil ) yang dibawa ke Medan untuk diproduksi. Pihak TVRI dalam diskusi tersebut bertanya Konsep yang dibuat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang agar CPO tidak lagi dibawa ke Medan. Menjawab itu, Bupati Mursil mengungkapkan Kabupaten Aceh Tamiang sedang berupaya menjalin kerjasama dengan Pemerintah Pusat untuk melakukan peremajaan kelapa sawit masyarakat.
"Setiap sawit yang sudah berumur 20 tahun ke atas, akan dilakukan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) lagi dengan gratis dan dengan bibit yang bagus. Meskipun dengan adanya peremajaan ini, akan terjadi penurunan produksi sawit, namun 4 atau 5 tahun kedepan akan terjadi lonjakan produksi. Dimana dari 2 tahun lalu kita sudah melakukan program Peremajaan Sawit Rakyat yang dibantu oleh Pemerintah pusat hampir 2000 hektar setiap tahun. Pemerintah pusat sangat mendukung perkebunan sawit di Aceh Tamiang dan hari ini program PSR kita terbaik di Nasional," jelasnya lagi.
Usai membahas potensi Bumi Muda Sedia, Bupati Mursil menginformasikan Aceh Tamiang sudah berada di Zona Kuning.
"Saat ini di Rumah Sakit Kita tinggal 6 orang yang masih positif dan harapan Kita tidak ada penyebaran baru dan berkat usaha serta kerjasama yang intens dengan Forkopimda menghimbau kepada masyarakat agar benar benar menerapkan PPKM, maka Aceh Tamiang bisa menjadi zona kuning. Disamping itu, Pemerintah terus menerus mengajak ulama untuk bekerja sama memberikan penerangan kepada masyarakat melalui khutbah Jum'at. Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik maka Pemerintah A eh Tamiang dapat meminimalisir penyebaran Covid-19," jelasnya menutup pertemuan tersebut.