Aceh Tamiang : Setelah beberapa minggu lalu diselenggarakan rapat Penetapan simbol dan motif songket khas Aceh Tamiang, hari ini Selasa(13/10/20), Ketua Dekranasda Aceh Tamiang Dr. Rita Syntia, ST, MT menyelenggarakan rapat lanjutan tentang motif tersebut bertempat di Pondopo Bupati Aceh Tamiang.


Pada rapat lanjutan ini, Ketua Dekranasda Aceh Tamiang menyampaikan finishing sketsa motif yang akan didaftarkan dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Tidak hanya motif songket yang akan didaftarkan, Rita Syntia merencanakan akan segera mendaftarkan Tumbok Lado' senjata tradisional khas Tamiang dan simbol Pucok Rebong dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) juga.


“Tumbok Lado' dan Pucok Rebong wajib juga kita daftarkan dalam HAKI karena selama ini, kedua item ini dijadikan cenderamata untuk tamu-tamu yang datang ke Bumi Muda Sedia”, ujar Rita.


Ketua Dekranasda dalam rapat hari ini menerangkan adanya penambahan 16 (enam belas) motif songket, sementara 6 (enam) motif lainnya sudah ditentukan dalam rapat sebelumnya.


“Udah kita sketsa ulang motif-motif tersebut, total ada 16 (enam belas) motif dengan rincian 2 (dua) motif belum ada nama yang tepat dan satu motif lainnya dipisah antara biji timun dan bunga melati, sehingga total keseluruhan dengan jumlah motif sebelumnya sebanyak 22 (dua puluh dua) motif tunggal”, ujar Rita merincikan dan menerangkan.


“Insha allah dalam waktu satu minggu ini kita akan sketsa kembali motif tunggal biji timun dan bunga melati dan akan kita beri nama pada masing-masing motif tersebut, selanjutnya akan kita desain katalog edisi pertama”, sebutnya lagi.


Minimnya jumlah pengrajin yang bisa membuat songket menjadi kendala dalam hal ketersediaan stock songket, oleh karenanya Ketua Dekranasda berinisiasi akan membuat pelatihan pembuatan songket. Ia juga sampaikan, selain kendala tersebut ada satu kendala lagi yaitu teknik pemasarannya. Kedepan Rita berharap, Ia bersama rekan-rekannya dalam Dekranasda memiliki kemampuan dalam menguasai teknik pemasaran online seperti zaman sekarang. Sumber : Humas Aceh Tamiang.