Aceh Tamiang – Humas : Demikian yang disampaikan Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn, saat mendampingi Tim Sosialisasi Program Maghrib Mengaji di Kecamatan Tenggulun dan Tamiang Hulu Kab. Aceh Tamiang, pada Rabu (04/03/2020). Dimana Sebelumnya, selama 4 (empat) hari berturut turut tim sosialisasi mengelilingi Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tamiang bersama Wakil Bupati Aceh Tamiang, H.Tengku Insyafuddin ST.

Tim yang dimotori oleh Kadis Syari'at Islam terdiri dari Ketua MPU, Ketua MPD, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Satpol PP, serta di hadiri oleh Camat, Unsur Forkopimcam, Para Datok Penghulu dan Para Imam Kampung setempat.

Kepala Dinas Syari’at Islam Syamsul Rizal, S.Ag dalam pengantarnya mengatakan bahwa perlu keseriusan dalam menjalankan program ini, mengingat pentingnya menciptakan generasi yang Islami dan Qur’ani. Harapan kita semua anak di Aceh Tamiang Tahun 2020 sampai seterusnya tidak ada yang tidak bisa mengaji.

Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Zulkarnain Putra, M.Si mengatakan bahwa saat ini penilaian disekolah diutamakan pada pembentukan kepribadian, baru setelah itu pengetahuan. Untuk itu, diperlukan sinergitas dari semua pihak untuk mengawasi dan menghimbau kepada anak-anak untuk mengaji.

Demikian juga halnya, Ketua MPU dan Ketua MPD Aceh Tamiang turut mendukung program ini, saat ini Aceh Tamiang memiliki pemimpin yang hebat, selain memikirkan pembangunan fisik juga turut memikirkan Akhlak dan masa depan pribadi anak- anak generasi penerus Aceh Tamiang.
Dan WH juga berkomitmen akan mengawal program ini dengan berpratoli keliling kampung menghimbau anak- anak untuk mengaji.

Sebagai penutup pamungkas sosialisasi, Bupati Aceh Tamiang mengatakan program ini lebih baik daripada pembangunan fisik, karena program ini adalah program untuk kesiapan kita menuju tibanya hari mati. Pekerjaan manusia sesungguhnya adalah menunggu mati, dimana dunia hanya sementara saja.

"Kalau jalan tidak dibangun atau rusak, kita masih bisa melewati atau mencari alternatif jalan yang lain, tapi kalau agama kita rusak atau lupakan, itu masalah sangat besar, kemana hendak kita cari ketika maut datang" ungkap mursil dengan penuh semangat.

Program ini merupakan program untuk memperbaiki akhlak generasi yang pastinya membutuhkan dukungan semua pihak, Mengingat tugas perbaikan akhlak ini bukan hanya tugas Pemerintah.

“Membiarkan anak-anak kita jauh dari Al-Qur’an, kita sudah berdosa. Rasulullah telah mengingatkan agar kita jangan meninggalkan generasi lemah, yaitu generasi lemah iman yang tidak tau akan Agama dan Akhlak. Agama dan Akhlak itu didapat jika anak mempelajari dan dekat dengan Al-qur'an" jelas Bupati

Mursil mengatakan, jika program ini gagal, maka semua program yang ada di Tamiang juga gagal, karena program ini merupakan salah satu program saat janji kampanye, anak-anak Tamiang diharap bisa hafal Juz 30. Jika saat program ini dijalankan terdapat kekurangan ataupun belum sempurna pelaksanaannya, maka seiring berjalannya waktu kita akan berusaha untuk menyempurnakannya.

“Jika program ini dapat terus berjalan maka pahala anak-anak mengaji ini nantinya juga akan mengalir kepada kita hingga maut datang bahkan sampai kita di alam kubur” tambah Mursil.

Acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab dan juga masukan yang diberikan oleh Datok Penghulu maupun masyarakat yang hadir. Banyak masukan yang sangat bagus seperti mereka meminta agar remaja mesjid dilibatkan dalam program ini serta lomba-lomba tahfiz Qur’an, ada juga yang menyarankan dibentuknya Qanun apabila program ini telah berjalan secara permanen.

Menanggapi hal tersebut, Bupati sangat merespon dengan baik, nantinya mengenai pengawasan program ini diserahkan kepada remaja mesjid yang ada di Kampung-kampung, remaja mesjid sebagai tulang punggung untuk menguatkan program ini. Kegiatan ini adalah gerakan yaitu gerakan bersama dari seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang, Pemerintah hanya mendorong saja. [dv/ck]