Aceh Tamiang – Humas: Kalau hanya untuk Shalat Jumat, baiknya tidak usah bangun masjid, tapi dirikan tenda saja! Demikian sentil Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, menanggapi laporan Datok Penghulu, ketika melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Ikhlas, Jum’at (7/2/20) di Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, usai Shalat Jum’at siang tadi.

Bupati dalam arahannya mengatakan pembangunan masjid idealnya diikuti dengan gerakan memakmurkannya oleh warga setempat. Ia mengingatkan kondisi hari ini, banyak masjid yang dibangun megah namun kosong jamaahnya.

“Hari ini, kita bangun masjid besar dan megah. Namun setelahnya, kosong. Minim jamaah. Banyak kita temui keadaan demikian,” ujarnya.

Dalam pada itu, Bupati juga menyentil sebagian warga yang rumahnya dekat dengan masjid, namun masih enggan untuk shalat berjamaah di sana.

“Saya sering Shalat Shubuh di sini (Masjid Al-Ikhlas –red). Jamaahnya ramai, kebanyakan bukan orang sekitar, tapi para musafir dan jamaah kajian yang menuntut ilmu ke sini,” sebutnya.

“Jangan sampai nanti masjid kita justru dipenuhi musafir, orang yang singgah, lewat untuk shalat, sementara kita yang tinggal dekat masjid justru jarang ke masjid. Kalau sudah begitu, untuk apa kita bangun?” timpalnya lagi.

Dijelaskan, sudah menjadi kewajibannya selaku Kepala Daerah untuk mengajak segenap warga Aceh Tamiang kembali ke masjid-masjid. Karenanya, pada tiap kesempatan, Bupati Mursil menegaskan ia selalu mengulang-ulang pesan tersebut.

Selesai memberikan arahan, Bupati Mursil bersama unsur Forkopimda, Sekda Basyaruddin, Ketua MAA, Abdul Muin, dan Camat, Iman Suhery beserta unsur Forkopimcam masing-masing secara simbolis melakukan peletakan batu pertama.

Sebelumnya, Datok Penghulu Tanah Terban, Abdul Salam, dalam laporannya menerangkan, pembangunan Masjid Al-Ikhlas dilakukan karena daya tampungnya sudah tidak representatif. Terlebih ketika Shalat Jum’at. Hal ini kemudian menjadi bahasan di kampung, dan akhirnya memunculkan rekomendasi membangun masjid baru guna menampung jamaah lebih banyak.

Disampaikannya, pembangunan Masjid Al-Ikhlas diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp. 5,7 milyar. Sumber dana pembangunan diharapkan dari sumbangan swadaya masyarakat dan bantuan dari pelbagai sumber.

Acara peletakan batu pertama ditutup dengan jamuan makan siang bersama seluruh jamaah Shalat Jumat dan warga setempat. Tampak hadir mendampingi Bupati, di antaranya, Plt. Kadis PUPR, Mix Donal, Kepala Diskanertrans, M. Zein, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Yunus, Kabag Kesra Setdakab, Yetno, serta sejumlah Kepala SKPK lainnya. [zuw]