Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH., M.Kn., menerima Kunjungan Kerja Kepala Kanwil Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, di Ruang Rapat Bupati Aceh Tamiang, Rabu (18/09/2019). [dok. Humas 2019]

 

Aceh Tamiang – Humas: Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH., M.Kn., menerima Kunjungan Kerja Kepala Kanwil Bea dan Cukai Aceh, Safuadi, di ruang kerjanya, Rabu (18/09/19). Kedatangan Safuadi, adalah untuk membicarakan beberapa hal terkait perizinan usaha ekspor-impor serta rencana pembangunan industri perikanan. Kunjungan ini diinisiasi oleh sejumlah pengusaha asal Aceh Tamiang. Bupati kemudian langsung menggelar pertemuan di ruang rapatnya siang tadi, sekira pukul 14.00 WIB.

Di hadapan Bupati, para Kepala dan perwakilan SKPK terkait dan sejumlah pengusaha, Safuadi mengatakan, Pemkab, semua pemangku kepentingan, serta pengusaha perlu mendorong dan bersinergi untuk menghadirkan industri pengolahan di Aceh Tamiang. Safuadi yang turut didampingi Kepala Stasiun Karantina Pertanian Aceh, Ibrahim, dan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Diky Agung Setiawan, melanjutkan, hal ini mutlak diperlukan untuk membangkitkan perekonomian Aceh Tamiang dan Aceh secara umum.

Kanwil BC Aceh ini menegaskan, jika semua pihak bersepakat dan mempunyai visi yang sama untuk memajukan daerah, maka mau tak mau daerah tersebut mesti membangun industri pengolahan. Apalagi Aceh Tamiang yang memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Selama ini, sebutnya, pemkab dan pengusaha cenderung melakukan “kerja-kerja standar”. Padahal diperlukan usaha yang lebih untuk itu.

“Kita perlu menciptakan peluang supaya punya nilai tambah.” sebutnya.

Menurutnya, selama ini nilai tambah produk-produk asal Aceh hanya dinikmati oleh provinsi lain. Akibatnya, Aceh sulit berkembang. Geliat ekonomi cenderung monoton, sama, nyaris tanpa ada perubahan berarti. Safuadi menjelaskan, pihaknya ingin ikut berpartisipasi dalam kerja-kerja peningkatan perekonomian di Aceh, terutama pada sektor perikanan dan hasil bumi lainnya.

Berbicara mengenai perizinan ekspor-impor hasil bumi Aceh ke luar negeri, ia menegaskan, pihak bea dan cukai serta koleganya tidak akan mempersulit sama sekali. Ia menyebutkan, kehadirannya ke Aceh Tamiang adalah dalam rangka menjemput bola supaya Pemkab dan pengusaha mampu menghasilkan produk-produk olahan bernilai tambah yang sesuai dengan potensi lokalita setempat.

Sebelumnya, Bupati Mursil mengatakan, Pemkab Aceh Tamiang saat ini berfokus pada pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi dan keunggulan lokalita. Pengembangan ekonomi ini, difokuskan pada dua bidang utama, yakni sektor pertanian dan perikanan. Pada sektor pertanian, Bupati menjelaskan bahwa saat ini telah dilaksanakan program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat. Selain itu, Aceh Tamiang kini sedang berusaha mengembalikan kejayaan sebagai salah satu sentra produksi hortikultura di Aceh. Sementara pada sektor perikanan, Bupati menyebutkan, Pemkab berfokus pada pengembangan perikanan budidaya dengan komoditas udang.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Mursil selaku Kepala Daerah, Ia mengajak para pengusaha untuk bersinergi dan fokus mengembangkan industri pengolahan di Bumi Muda Sedia. Dikatakan, ia sangat bersyukur dengan kunjungan kerja tersebut. Menurutnya, kunker Kakanwil BC Aceh ini merupakan suatu anugerah yang memberikan secercah harapan baru bagi rencana pengembangan kawasan ekonomi dan industri olahan di Aceh Tamiang. Hal serupa juga disampaikan oleh H. Hambali, seorang pengusaha ekspor hasil bumi. Hambali mengatakan, kunker hari ini memberikan angin segar serta kepastian kepada para pengusaha untuk mau berusaha lebih demi menghidupkan geliat perekonomian daerah.

Pada kunker Kakanwil BC, tampak diikuti secara serius oleh para Kepala dan perwakilan SPKP terkait, pemangku kepentingan dan sejumlah pengusaha. Usai pertemuan, Bupati kemudian mengajak Kepala Kanwil BC dan rombongannya untuk meninjau sejumlah fasilitas pengolahan perikanan serta keadaan infrastruktur penunjang untuk rencana pengembangan industri pengolahan yang telah ada di Aceh Tamiang. [zuw]