Aceh Tamiang – Humas: Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH., M.Kn., berkomitmen untuk melestarikan serta membudidayakan kelapa sawit secara berkelanjutan. Hal ini ditegaskan oleh bupati saat menerima kunjungan dari Inisiatif Dagang Hijau (IDH) bersama Pepsi Company, Jum’at (01/08/19). Kunjungan yang difasilitasi oleh Forum Konservasi Leuser berlangsung sekira pukul 09.00 WIB bertempat di ruang rapat Bupati. Kunjungan ini membicarakan tentang kelanjutan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama pembinaan petani kelapa sawit untuk usahatani kelapa sawit berkelanjutan di Aceh Tamiang.

Manajer IDH Jakarta Riswan pada pengantarnya menyebutkan, kunjungan mereka kali ini turut membawa serta Pepsi Co., yang merupakan mitra mereka dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan di Asia, termasuk Indonesia. Saat ini, Kelapa sawit dihadang dengan persoalan lingkungan yang memberi dampak pada rendahnya nilai jual kelapa sawit di mata dunia. Karena isu inilah salah satu pembeli (buyer) besar minyak kelapa sawit, yaitu Pepsi Company yang difasilitasi oleh IDH dan Forum Konservasi Leuser melakukan kunjungan ke Aceh Tamiang.

Pernyataan Riswan ini diakui sendiri oleh Direktur Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Pepsi Co. Asia Ruben Blackie. Blackie mengatakan sebagai perusahaan yang menggeluti bisnis makanan dan minuman ringan, Pepsi Co., adalah pembeli minyak goreng terbesar ketiga di Indonesia. Ia mengatakan, di Asia, termasuk Indonesia, mayoritas minyak goreng adalah salah satu produk yang dihasilkan dari kelapa sawit.

Blackie menjelaskan, dalam mata rantai tata niaga minyak goreng yang mereka gunakan, Aceh Tamiang adalah salah satu daerah produsen minyak goreng tersebut berasal. Ia mengatakan, sebagai sebagai konsumen minyak goreng sekaligus perusahaan yang memiliki concern dengan pertanian berkelanjutan, pihaknya ingin memastikan bahwa minyak goreng tersebut aman, karena berasal dari kelapa sawit rakyat yang dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Karenanya ia menegaskan pihaknya ingin turut berkontribusi untuk menjaga keberlangsungan usahatani kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Pepsi Company sebagai pembeli hasil hilir dari komoditas pertanian di Aceh memang sangat ingin berkontribusi memberdayakan petani kelapa sawit dan ikut mengkampanyekan bahwa tanaman kelapa sawit aman dan memakmurkan rakyat,” tegas bule yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Mursil mengakui Kabupaten Aceh Tamiang memiliki potensi alam yang luar biasa di bidang pertanian, termasuk kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditi utama pertanian rakyat. Namun ia menyebutkan, gelombang kampanye hitam kelapa sawit di pasar dunia, membuat harganya terjun bebas. Hal ini bukan saja berefek kepada petani kelapa sawit, tapi juga buruh tani yang turut menggantungkan penghasilannya pada komoditas tanaman keras tersebut. Padahal, ungkap Bupati, kelapa sawit menjadi satu penopang utama dalam pergerakan roda ekonomi petani.

Bupati Mursil yang turut didampingi Wakil Bupati Tengku Insyafuddin, ST., dalam kesempatan tersebut sangat mengapresiasi rencana investasi berbentuk pemberdayaan kepada para petani kelapa sawit. Bupati menerangkan, Pemkab Aceh Tamiang sangat terbuka kepada para investor yang memiliki konsep demikian. Ia juga menyebutkan, Pemkab Aceh Tamiang tengah menyusun kajian pengolahan lanjutan produk kelapa sawit yang dihasilkan oleh para petani di sini. Tujuannya supaya nilai tambah produk asli daerah ini juga dinikmati oleh masyarakat Aceh Tamiang. “Kedepan, kami mau setiap bahan mentah dari tamiang di olah, supaya nilai tambahanya dinikmati masyarakat tamiang,” pungkasnya.

Di akhir pemaparannya, Bupati Mursil mengatakan bahwa pihaknya sangat membutuhkan dukungan dari lembaga-lembaga seperti IDH dan Pepsi Co., untuk mengampanyekan kelapa sawit secara positif guna melawan kampanye hitam yang kerap terdengar di pasaran global. [des/zuw]