Wakil Bupati Aceh Tamiang Tengku Insyafuddin, ST. memberikan sambutan dan arahan kepada 104 guru peserta PLPG Gelombang II. (dok. Humas 2019)  

 

Aceh Tamiang – Humas: Permintaan tersebut disampaikan Wakil Bupati Aceh Tamiang Tengku Insyafuddin, ST. Ketika melepas 104 guru yang akan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang ke II, Senin (01/07/19) di Aula Setdakab Aceh Tamiang sekira pukul 09.30 WIB pagi tadi.

Wabup Insyafuddin lantas memberikan contoh kisah yang sering dibaca dalam kisah-kisah inspiratif yang banyak tersebar. Dalam pada ini, diceritakan ulang kisah seorang mahasiswa yang lulus dengan nilai terbaik di satu kampus ternama di Eropa, namun tidak diterima bekerja di perusahaan asal Prancis, di mana ia melamar pekerjaan. Pasalnya setelah latarnya diperiksa oleh perusahaan, mereka berkesimpulan yang bersangkutan bukan orang yang jujur. Meskipun dia pintar, tapi tanpa kejujuran pada akhirnya kepintarannya tidak menjadi manfaat. Inilah pelajarannya, kata Wakil Bupati.

“Prancis bukan Negara Islam, namun memiliki tingkat disiplin yang sangat tinggi dan mengajarkan kita nilai kejujuran. Sesuatu yang diawali dengan ketidakjujuran, maka seringkali kita akan terus bersama ketidakjujuran itu. Bangsa yang dikelola dengan ketidakjujuran sampai kapan pun tidak akan bangkit. Oleh karena itu, jika kita menginginkan anak-anak didik yang cerdas maka tekankan nilai kejujuran. Berikan teladan kejujuran di kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Wabup yang turut didampingi Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan M. Nur kemudian menyebutkan, dalam rangka memenuhi tujuan mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, terampil dan berprestasi di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2022 menargetkan angka Indeks Pembangunan Manusia Aceh Tamiang 70,88.

Dijelaskan, capaian Aceh  Tamiang pada tahun 2018 merupakan agregasi dari tiga dimensi, yaitu angka harapan hidup (panjang usia dan perlaku hidup sehat), pengetahuan, serta standar hidup layak. Dimensi pengetahuan diwakili oleh indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Secara rata- rata, penduduk 25 tahun keatas di Aceh Tamiang telah menempuh pendidikan 8 tahun (tepatnya 8,47 tahun) atau setara dengan kelas VIII. Meski masih perlu terus ditingkatkan, harapan baru muncul. Dalam waktu bersamaan, secara rata-rata anak berusia 7 tahun yang masuk ke jenjang pendidikan diharapkan mampu bersekolah hingga 12,85 tahun atau setara Diploma II. Kabupaten Aceh Tamiang berada di peringkat 14 dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.

Sebelumnya, laporan Ketua Panitia Pelaksana Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Amir, S.Pd menjelaskan bahwa jumlah peserta yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) sebanyak 106 orang terdiri dari jenjang pendidikan TK 14 orang, tingkat SD sebanyak 60 orang, dan tingkat SMP sebanyak 30 orang. Dari jumlah tersebut keberangkatan dibagi menjadi 5 gelombang. Sebanyak 65 orang ke Universitas Negeri Medan Sumatera Utara, 27 orang mengikuti pelatihan ke Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 9 orang mengikuti pelatihan di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, dan 1 orang mengikuti pelatihan di Universitas Teknologi Surabaya. Dari 106 jumlah peserta, yang dapat mengikuti pelatihan sebanyak 104 orang, sedangkan 2 orang yang batal berangkat tersebab ada kendala non-teknis.

Ketua panitia berpesan kepada para peserta yang mengikuti pelatihan PLPG ini dapat kembali membawa bekal yang bermanfaat untuk dapat dikembangkan di Kabupaten Aceh Tamiang. Disebutkan nantinya saat diklat para peserta mendapatkan kompetensi pedagogi, yaitu ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Dan ketika praktik lapang, para guru akan mendapatkan kompetensi sosial dan pribadi, sehingga dapat menerapkannya pada kegiatan belajar mengajar sehari-hari. [ck/zuw]