Aceh Tamiang – Humas: Kamis (21/03/19) Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Basyaruddin, SH mewakili Bupati Aceh Tamiang membuka Dialog Publik #KitaBelaNegara yang digelar di Aula SKB Karang Baru yang dimulai sekira pukul 14.00 WIB. Dialog Publik diadakan oleh Forum Silaturrahmi Mahasiswa Aceh (Forsima), bertemakan “Kontribusi Aceh terhadap Bangsa Indonesia”.

Laporan Khairul Fadli selaku ketua panitia mengatakan Dialog Publik #KitaBelaNegara ini selenggarakan untuk menyadarkan kembali kesadaran bela negara. Hal itu terkait dengan kondisi hari ini, ancaman perpecahan begitu nyata dan sangat mengkhawatirkan. Ini diperparah dengan keadaan pemuda kini sudah mulai lupa jati dirinya sehingga perlu memperluas wawasan sejarah bangsa, khususnya Aceh. Kesadaran bela negara segenap warga bangsa Indonesia harus ditumbuhkan agar negara ini semakin kuat. Namun, pemerintah tidak perlu memonopolinya, cukup memberikan rambu-rambu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.

Ketua Forsima Khaidir Azhar, turut menyampaikan bahwa yang terpenting adalah membangkitkan dan mendorong kreativitas masyarakat agar memiliki rasa cinta terhadap bangsanya dan terbentengi dari hal-hal negatif. Beliau juga mengatakan Aceh akan hilang dan terpuruk bila pemudanya lupa jati dirinya. Terbukti bahwa sekarang sudah banyak yang lupa dengan sejarah Aceh, terutama kontribusi Aceh untuk kemerdekaan dan pembangunan negeri ini.

Kedua penyampaian sebelumnya selaras dengan sambutan Bupati Aceh Tamiang yang dibacakan Sekda, menyampaikan sebagai warga negara kita wajib mempertahankan dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran bela negara segenap warga bangsa Indonesia harus ditumbuhkan agar negara ini semakin kuat. Di zaman sekarang ini ancaman terhadap kedaulatan negara lebih banyak datang dalam bentuk ekonomi, politik, kebudayaan, teknologi, energi, pangan dan sebagainya.

Sekda meneruskan, dengan tema “Kontribusi Aceh Terhadap Bangsa Indonesia” maka dialog publik menjadi kelas belajar sejarah tentang peran Aceh sebagai daerah modal, telah menjadi bidan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Sekda kemudian menjelaskan beberapa kontribusi Aceh terhadap Bangsa Indonesia yaitu di antaranya: Aceh menjadi donatur Indonesia di masa perjuangan, Rakyat Aceh patungan lalu belikan Indonesia Pesawat Terbang Seulawah, peran penting Radio Rimba Raya serta menyumbang emas Monas sebagai lambang Kedigdayaan Bangsa.

Di akhir pesannya, Sekda berharap melalui dialog publik ini menjadi momentum yang baik untuk kita bersama dalam menjaga keutuhan NKRI karena itulah kehidupan berbangsa dan bernegara bisa terus utuh terselenggara.

Turut hadir pada acara dialog publik,Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon, Ketua Komisi II DPRA Nurzahri. Keduanya menjadi pembicara pada dialog publik kali ini. Selain itu, tampak Unsur Forkopimda Aceh Tamiang, Praktisi/Pengamat Hukum M. Iqbal Rozi, Kepala Dinas Sosial Aceh Tamiang M. Alijon, serta sekira 100-an peserta yang ikut menghadiri dialog tersebut. [ck]