Aceh Tamiang: Hari kedua pagelaran Serumpun Melayu Raya di Aceh Tamiang pada Sabtu (26/11/2022) malam tadi terasa lebih istimewa. Pasalnya, perhelatan seni dan budaya ini disaksikan langsung oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe, Teungku Malik Mahmud Al-Haytar.

Didampingi Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, PYM Wali Nanggroe Malik Mahmud tampak menikmati gelaran seni dan budaya semalam. Beberapa sajian yang ditampilkan Sabtu malam di antaranya, marawis, tarian kreasi, performa musik oleh sejumlah grup band, dan stand up comedy oleh komunitas lokal, serta peragaan busana yang menampilkan kreasi tenun songket Putri Lindung Bulan yang baru saja memenangkan API Awards 2022 dalam kategori Cinderamata Terfavorit.

Kehadiran Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe, Teungku Malik Mahmud Al Haytar di Aceh Tamiang beragendakan penyerahan bantuan pasca banjir. Bantuan yang dibawa ini langsung diserahkan oleh Malik Mahmud ke dua kampung yang terkena dampak banjir secara langsung, yakni Kampung Kota Lintang, Kecamatan Kualasimpang dan Kampung Suka Jadi, Kecamatan Karang Baru.

PYM Malik Mahmud mengatakan bantuan ini sebagai bentuk partisipasi Lembaga Wali Nanggroe dalam meringankan beban warga akibat bencana banjir yang sempat melanda Aceh Tamiang beberapa waktu lalu.

Dijelaskan, pagelaran Serumpun Melayu Raya yang dihelat selama tiga hari dimeriahkan seratusan pegiat seni dan kebudayaan Aceh Tamiang yang akan tampil secara bergilir selama tiga hari.

Pembukaan berlangsung meriah pada Jumat (25/11) malam. Di mana sebelum membuka acara ini, kedatangan Bupati Mursil bersama tamu undangan lainnya, seperti anggota DPRA Asrizal H. Asnawi, Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Nurlaila Hamzah, Ketua Dekranasda Aceh Tamiang Dr. Rita Syntia dan unsur Forkopimda Aceh Tamiang lainnya disambut silat pelintau.

Secara khusus, Bupati Mursil menyampaikan kekagumannya karena sudah lama tidak menyaksikan seni bela diri khas melayu itu.

“Sudah lama sekali tidak melihat silat ini, sungguh luar biasa,” kata Mursil.

Dalam pembukaan kemarin Bupati Mursil menilai kegiatan ini sangat positif, karena akan menjadi ajang mengembangkan bakat seni dan budaya melayu. Melalui kegiatan ini pula diketahui kalau bakat bermusik anak-anak Aceh Tamiang tidak kalah dengan musisi Medan.

“Tidak kalah, kualitas anak-anak Tamiang juga sangat bagus,” sambungnya.

Kegiatan Serumpun Melayu Raya juga diisi dengan pameran kuliner. Sejumlah sanggar tari dan grup musik lokal juga akan unjuk gigi hingga malam hari nanti.

Puncak pagelaran Serumpun Melayu Raya di Aceh Tamiang akan ditutup Minggu (27/11) malam. Di hari terakhir ini, masyarakat akan diajak mengikuti sepeda jelajah wisata. Pesepeda nantinya akan mengikuti rute sepeda santai yang memiliki riwayat sejarah kebudayaan.[Ar]