Aceh Tamiang: Jumat (16/9/22), Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang kembali menggelar tabligh akbar. Kali ini, seorang da’i muda asal Temboro, Magetan, Jawa Timur dihadirkan.

Adalah Gus Ahmad Kholil Ash-Shodiq yang menjadi pengisi kajian akbar tersebut. Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, mengajak seluruh masyarakat menghadiri Tabligh Akbar yang akan berlangsung pada Minggu, tanggal 18 September 2022. Kegiatan yang berlangsung di Mesjid Syuhada, Kampung Bundar, Karang Baru, dijadwalkan akan berlangsung ba’da sholat ‘Isya atau Minggu malam Senin.

“Ayo kita ramaikan tabligh akbar di Mesjid Syuhada, tanggal 18 September 2022, atau Minggu malam Senin lusa”, demikian sebut Bupati saat menghadiri pengajian MPU kemarin.

Gus Ahmad Kholil Ash-Shodiq adalah Putera KH. Uzairon Thoifur Abdillah, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur. Ia merupakan pengajar Takhassus Ulumul Hadits di Pesantren Al-Fatah tersebut.

Sebagai seorang da’i, Gus Ahmad Kholil sering diundang mengisi pengajian dan zikir di pelbagai tempat. Hal ini, selain karena kedalaman ilmunya, Ponpes Al-Fatah Temboro tempatnya mengajar dikenal sebagai pencetak da’i dan hafiz Quran.

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan atau biasa disebut Pesantren Temboro ini merupakan pusat pengembangan ideologi Jamaah Tabligh terbesar se-Asia Tenggara.

Pesantren ini menempati lokasi seluas 50 hektar. Bangunan ponpes menyebar di tiga lokasi yang mendominasi wilayah Desa Temboro, yakni Pondok Pusat, Pondok Utara, dan Trangkil Darussalaam, yang sebagian besar merupakan pondok putri. Saking luas wilayah dan besarnya pengaruh agama pada kehidupan keseharian warga di Temboro menjadikan wilayah ini dijuluki sebagai Kampung Madinah.

Sebanyak 50 persen lebih warga di Kampung Madinah merupakan pendatang, sisanya warga asli Desa Temboro.

Pesantren Al-Fatah didirikan pada tahun 1950 oleh KH. Kholid Umar atau terkenal dengan nama Kyai Mahmud. Pesantren ini menganut sistem pengajaran seperti layaknya pesantren di kalangan Nahdhiyin lainnya di pulau Jawa. Hanya saja, pesantren Al-Fatah Temboro memadukan antara konsep Tabligh (dakwah ke luar daerah dalam waktu tertentu) dengan konsep pesantren. Hal inilah yang membedakannya dengan pesantren lainnya.[Ar]