Aceh Tamiang: Mewakili Bupati Aceh Tamiang, Asisten Pemerintahan Syahri, SP menghadiri peresmian Kampung Tangguh Pancasila Kodim 0117/Atam di Kampung Matang Ara Jawa, Manyak Payed, Kamis (04/08/22). Mengusung tema menciptakan Ideologi Pancasila dalam Bentuk Kampung Tangguh Benteng Pancasila, kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan masyarakat yang antusias dengan kegiatan kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Syahri yang menyampaikan amanat Bupati mengungkapkan, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa hanya bisa tetap hidup dan lestari jika telah memenuhi tiga syarat, yakni diyakini kebenarannya, lalu dipelajari, dimengerti, juga dipahami dan kemudian dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam amanat tersebut dijelaskan, para pendiri bangsa telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, yang di dalamnya terkandung saripati nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu gotong royong yang menjiwai setiap sila-sila Pancasila.

“Sebagai contoh, dalam melaksanakan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai orang Islam selain mesti menjalankan ibadah kepada Allah seperti solat dan puasa (Hablumminallah), kita memiliki kewajiban membayar zakat (Hablumminannas) guna menjaga keseimbangan ibadah yang berkonsep gotong-royong. Karena nilai-nilai tersebut sudah hidup lestari dalam hati sanubari dan kebudayaan bangsa Indonesia,” jelasnya.

Dikatakan, melalui program kampung tangguh Pancasila, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta para pemangku kepentingan lainnya mengajak masyarakat menggerakkan serta mendayagunakan modal ideologis dan sosiologis yang sudah dimiliki bangsa Indonesia itu agar menjadi kekuatan dan energi kolektif bangsa mengatasi segala macam permasalahan yang ada.

“Bersama kita bisa! Ini kata kuncinya. Terbentuknya Kampung Tangguh Pancasila bertujuan untuk memelihara Nilai-Nilai Dasar Pancasila agar dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat, serta dapat menjaga rasa persatuan kesatuan sesama anak bangsa,” imbuh Syahri menirukan amanat tersebut.

Sebelumnya Datok Penghulu Matang Ara Jawa, Sugianto, menghaturkan terima kasih karena telah memilih kampungnya sebagai Kampung Tangguh Pancasila di Kabupaten Aceh Tamiang. Mewakili masyarakat, Sugianto berharap, pasca penetapan, kampungnya mampu menjadi contoh dan model bagi kampung lain yang ada di Bumi Muda Sedia.

Sementara itu, Dandim 0117/Atam Letkol Czi. Alfian Rachmat Purnamasidi, sebelum melaksanakan peresmian pembukaan Kampung Tangguh Pancasila, dirinya turut mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan sehingga apa Kampung Tangguh Pancasila dapat terealisasikan.

“Peresmian Kampung Tangguh Pancasila ini adalah sebagai bentuk kepedulian warga dalam rangka upaya menjaga berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini yang harus dibina. Sebab di desa masyarakatnya begitu beragam suku, sehingga apa bila Itu tidak dibina dengan baik dan ada oknum yang ingin memecah belah akan muda sekali terjadi gesekan antar warga,” terangnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria secara garis besar dapat dikatakan sebagai Kampung Tangguh Pancasila diantaranya ialah, Berideologi Pancasila, Dihiasi dengan lukisan-lukisan Moral. Masyarakat yang sadar Hukum, bebas Narkoba, Lingkungan Kamtibmas yang baik, tidak ada tindak kriminal, Memiliki ekonomi mandiri dan swasembada pangan, toleransi beragama, baik saling menghormati, rasa Kebhinekaan, gemar bermusyawarah dan bersikap adil, Karang Taruna/Organisasi pemuda aktif yang berpendidikan dan keterampilan lingkungan yang sehat.

“Kepada seluruh yang hadir bahwa atas nama Kodim 0117/Aceh Tamiang kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tinginya dengan inisiatif pencanangan Kampung Matang Ara Jawa sebagai Kampung Tangguh Pancasila. Semoga semakin maju dan semakin makmur dengan masyarakat yang penuh perbedaan ragam suku tetapi satu sama lainya selalu menjaga kerukunan umat,” ungkapnya.

Tampak hadir mengikuti peresmian kemarin, Kapolres AKBP Imam Asfali, Kaban Kesbangpol, Agusliyana Devita, Kasi Intel Kejari, Rajeskana, Ketua MPU, Ustadz Syahrizal, sejumlah Kepala SKPK, Camat Moamar Khadafi berserta unsur Forkopimcam, para Kepala Mukim dan Datok Penghulu Se-kecamatan serta masyarakat setempat.[Ar]