Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan menggelar acara panen perdana padi organik. Kegiatan ini dihelat pada Selasa (5/10/21), di areal persawahan Kelompoktani Tani Jaya, Kp. Tanah Terban - Kec. Karang Baru sekira pukul 10.00 WIB pagi tadi.

Bupati Mursil yang hadir dalam acara tersebut tak bisa menyembunyikan ekspresi kegembiraannya. Dengan penuh kebanggaan ia menyampaikan apresiasi kepada segenap petani yang ikut menyukseskan pengembangan padi organik di Aceh Tamiang.

“Saya senang sekali hari ini. Beberapa waktu yang lalu kita telah meluncurkan produk beras organiknya. Kali ini kita kembali panen, di lokasi yang berbeda. Terima kasih kepada seluruh petani yang telah terlibat menyukseskan pengembangan ini,” ungkapnya bangga.

Ungkapan penghargaan turut ia sampaikan kepada inspektur Inofice dan tim Sistem Pengawasan Internal (SPI) pengembangan padi organik.

“Keberhasilan padi organik di Aceh Tamiang tak bisa dilepaskan dari andil pak Abdul Rahman, Inspektur Inofice sekaligus Ketua Maporina Aceh beserta tim yang dibentuknya. Terima kasih kepada semuanya,“ imbuhnya lagi.

Masih dalam sambutannya, Bupati Mursil menuturkan panen perdana padi organik milik Poktan Tani Jaya Kampung Tanah Terban adalah upaya meningkatkan semangat bagi para petani dalam menyediakan produk yang lebih sehat, tanpa menggunakan pupuk dan pestisida sintetis, sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat dalam jangka waktu yang panjang.

“Ini beras berkualitas, berbeda dengan padi (baca: beras -red) biasa. Dalam proses penanamannya dibutuhkan pengawasan tersendiri dan dijamin tanpa menggunakan bahan kimia sintetis sehingga sangat baik untuk kesehatan,” tutur Mursil lagi.

Kepada seluruh petani, Bupati turut berharap kedepan, semakin banyak lagi petani di Aceh Tamiang yang beralih dari sistem konvensional sistem pertanian organik. Namun, ia berpesan terus mengembangkan kualitas beras tanpa adanya praktik kecurangan.

“Jika ada praktik kecurangan dalam proses penanaman ini, maka sia-sialah perjuangan kita selama ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Yunus mengatakan, keberhasilan padi organik ini tidak terlepas dari kerja sama dalam pengawasan yang ketat di lapangan untuk tidak menggunakan pupuk anorganik.

“Terima kasih saya ucapkan kepada kelompoktani, yang dengan semangat tinggi telah bekerja dan mengikuti bimbingan penyuluh. Mereka setiap hari hadir di lapangan untuk mengawasi para petani. Terkhusus kepada Inspektur Inofice, Penyuluh Swadaya, pak Admansyah Lubis”, tutur Yunus.

Dengan terus adanya bimbingan, Yunus mengatakan bahwa hasil panen kali ini meningkat menjadi 7,07 ton per hektar. Hasil ini meningkat dari produksi gabah kering panen padi organik milik Poktan Seurasi Kp. Pahlawan Karang Baru dengan angka 6,8 ton per hektar pada musim tanam lalu.

Ia juga mengungkapkan bahwa nantinya hasil panen ini akan ditampung dan dipasarkan oleh Koperasi Tamiang Jaya.

Dijelaskan, hingga saat ini secara keseluruhan pengembangan padi organik ini telah mencapai 20 Ha luas area dengan harapan para petani tetap konsisten mempertahankan mutu dan kualitas padi. Beras hasil Poktan Tani Jaya ini telah memiliki sertifikat yang telah ber-SNI dengan masa berlaku selama tiga tahun. Sertifikat ini akan diperpanjang secara pertahun dengan inspeksi kelayakan.

“Mari sama-sama kita jaga komitmen untuk membangun pertanian berkelanjutan di Bumi Muda Sedia dengan cara tetap mempertahankan kualitas padi, tidak menggunakan pupuk anorganik. Saya yakin kita akan sukses dengan padi berkualitas ini”, tutup Yunus.

Adalah Tani Jaya, poktan asal Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru, yang telah berhasil melaksanakan Model Pengembangan Padi Organik di Aceh Tamiang. Hari ini, pada Musim Tanam II, periode April-September 2021, merupakan panen perdana padi organik mereka dengan luas area 10 hektar.

Secara garis besar, pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis, konsep pertanian ini ramah lingkungan dan dapat menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya.

Panen perdana bertajuk “Sehat Lingkungan, Sehat Pangan dan Sehat Ekonomi” ini juga turut dihadiri Ketua DPRK, Suprianto, Wakil Ketua DPRK, M. Nur, unsur Forkopimda, Ketua beserta anggota Komisi II DPRK, Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan, Safuan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Syurya Luthfi, Camat Karang Baru, Imam Suhery beserta unsur Forkopimcam, Kabag Humas, Azwanil Fakhri, para pejabat struktural Distanbunnak, Kepala BPP, Koordinator KJF beserta sejumlah penyuluh pertanian, Datok Penghulu beserta para petani setempat.

Diakhir acara, dilakukan Pemotongan padi secara simbolis oleh Bupati dan seluruh Forkopimda Aceh Tamiang.