Aceh Tamiang: Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST, Menyerahkan Bantuan Sanitasi Tahun 2021, bertempat di Dusun Inpres Kampung Tupah Kecamatan Karang Baru pada Rabu (29/09/21). Bantuan tersebut berasal dari Baitul Mal Aceh bekerjasama dengan Baitul Mal Kabupaten Aceh Tamiang dalam penyediaan akses sanitasi guna menurunkan angka prevalensi stunting.

Wabup Insyafuddin mengapresiasi program tersebut. Menurutnya, ini berkaitan dengan program yang tengah digenjot oleh Pemkab dalam penanganan stunting. Adanya penyediaan akses sanitasi berupa pembangunan jamban yang layak dan sehat berpotensi menurunkan stunting.

“Sebenarnya, permasalahan kebersihan lingkungan ada pada masalah perilaku masyarakat. Sebagian mereka bukan tidak mampu membangun jamban, namun karena faktor perilaku tersebut, dan juga kurangnya pemahaman agama, kebersihan lingkungan tidak terjaga”, sebutnya.

Dikatakan olehnya, hubungan prevalensi stunting dengan akses sanitasi sangat besar. Karena secara teori keberadaan jamban yang tidak memenuhi standar berpotensi memicu timbulnya penyakit infeksi pada pencernaan anak yang menyebabkan berat badan menurun akibat penyerapan nutrisi yang tidak optimal.

“Besar harapan saya, para mustahik bantuan dapat menggunakan fasilitas yang diberikan dengan sebaik mungkin. Adanya pembangunan jamban yang layak berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di Aceh. Sebab memiliki jamban yang sehat dan layak masuk dalam kriteria pengurangan angka kemiskinan”, tuturnya lagi.

Dalam penyerahan bantuan sanitasi, Mulkan Tampubolon selaku Kepala Baitul Mal Aceh Tamiang dalam keterangannya menyampaikan, Baitul Mal Aceh yang difasilitasi oleh Baitul mal Kabupaten menyerahkan bantuan kepada 45 orang mustahik di dua kecamatan yakni Karang Baru dan Banda Mulia.

“Untuk Kecamatan Karang Baru ada dua kampung yakni Kampung Tupah dan Kampung Seumantoh. Sementara itu, Kecamatan Banda Mulia pada Kampung Paya Rahat dan Kampung Tanjung Keramat”, sebut Mulkan.

Dijelaskan, Kabupaten Aceh Tamiang mendapatkan total 45 penerima dari dua kecamatan tersebut. Rinciannya, Kampung Tanjung Seumantoh 9 penerima, Kampung Tupah sebanyak 10 penerima. Selanjutnya, Kampung Tanjung Keramat 13 penerima, Kampung Paya Rahat 12 penerima dan Kampung Besar - Banda Mulia 1 orang penerima.

Mengenai program sanitasi ini, Rizki Aulia mewakili Kepala Baitul Mal Aceh menerangkan ada dua alasan utama mengapa program ini menjadi prioritas. Alasan Pertama, karena adanya fatwa yang membolehkan dana zakat digunakan untuk program sanitasi; alasan Kedua, ialah dari segi kemiskinan.

“Saat ini masalah kebersihan air dan lingkungan yang tidak bersih dapat berdampak pada pelaksanan ibadah. Diharapkan Program Sanitasi dapat menjadi salah satu faktor pengurangan angka kemiskinan di Aceh. Maka dari itu, Baitul Mal berinisiasi membuat program sanitasi dan air bersih,” terang Rizki.

Usai menyerahkan secara simbolis, Wabup Insyafuddin yang didampingi Camat Karang Baru, Iman Suhery, dan Datok Penghulu setempat meninjau langsung ke salah satu warga penerima bantuan sanitasi Baitul Mal Aceh tersebut.