Aceh Tamiang : Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn didampingi Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Penyuluhan Aceh Tamiang Yunus, SP, berkunjung ke Posko Maporina (Masyarakat Pertanian Organik Indonesia), bertempat di Aula BPTP Aceh pada Minggu (07/02/21). Disana, Bupati Mursil disambut langsung oleh Kepala BPTP Aceh beserta jajaran pengurus Maporina.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mursil menyampaikan arahan serta mengajak Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) Aceh dan BPTP Aceh untuk mendukung dan terlibat langsung dalam pengembangan pertanian organik di daerahnya.

“Hari ini merupakan moment yang sangat baik, dimana sejak melantik Kadis Pertanian Aceh Tamiang, tentunya Saya sangat mengharapkan adanya kemajuan di bidang teknologi pertanian. Karena sektor pertanian sangat potensial dan tidak pernah berhenti. Apalagi dalam mendukung pertanian yang berwawasan ramah lingkungan serta berkelanjutan, seperti halnya pertanian organik, ini merupakan program strategis yang perlu kita sukseskan bersama dibanding sektor industri," ujarnya.

“Ketika kita membicarakan berbagai persoalan di Aceh tentunya solusi terbaik ialah membangun ekonomi kerakyatan melalui pertanian dan perkebunan baik tanaman muda maupun tanaman keras. Namun pada kenyataannya di lapangan terkait komoditi padi, begitu panen langsung di ekspor ke Medan. Oleh karenanya untuk mengantisipasi hal ini perlu ada pabrik padi besar di perbatasan Aceh. Saat ini jika kita olah hasil panen secara organik, maka beras yang kita hasilkan dikemas dalam bentuk yang menarik dan pasti masyarakat akan membeli," terangnya.

Sedangkan untuk di Aceh Tamiang, ia menjelaskan terkait pertanian organik sudah mulai dilakukan dengan berbagai percobaan demplot skala kecil namun hasilnya luar biasa. Selain memberikan dampak bagi kesehatan tanah juga memberikan keuntungan bagi petani karena biaya input yang dikeluarkan relatif lebih murah dan hemat.

"Jika Maporina serius untuk berkolaborasi, kami akan menyiapkan anggaran dan mengalokasikan secara khusus untuk pengembangan kawasan pertanian yang berkelanjutan. Saat ini juga di bidang hortikultura, kami sudah melakukan demplot bawang merah dan petani sangat antusias dalam membudidayakan ternyata berhasil, apalagi dengan memberikan bantuan dan sentuhan teknologi bidang organik", ucap Bupati mendapat aplus dari semua peserta yang hadir.
“Kami sangat menunggu aksi nyata dari Maporina dimulai dari Aceh Tamiang. Tunjukkan Maporina dan eksistensinya di Aceh Tamiang, saya akan dukung sepenuhnya", ujar Mursil.

Sebelumnya, dalam sambutan Kepala BPTP Aceh Ferizal menjelaskan sebagai perpanjangan tangan Badan Penelitian Pertanian di daerah, pihaknya memiliki tugas melaksanakan pengkajian teknologi spesifik lokasi. Selama ini untuk mendukung eksistensi pertanian di Aceh Tamiang pihaknya juga telah menetapkan peneliti BPTP Aceh Abdul Azis sebagai Liaison Officer (LO) untuk kabupaten Aceh Tamiang.

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut, moderator Dr. Basri A. Bakar, Ir. T. Iskandar, M.Si (mantan Ka. BPPT Aceh), Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh Ir. M. Ferizal MSc serta tamu undangan lainnya.