Aceh Tamiang : Mursil dan T. Insyafuddin yang populer dengan sebutan Bermutu, genap tiga tahun memimpin Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Selama tiga tahun itu, satu per satu janji kampanye yang tertuang dalam visi dan misi mereka sebagai Kepala Daerah, mulai direalisasikan meski ditahun ini terhambat dengan kondisi bumi yang belum pulih dari Covid-19. Salah satu dari beberapa misi yang ada ialah meningkatkan pembangunan infrastruktur prasarana layanan dasar serta pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Menilik kinerja Pemerintahan Bermutu ditahun ketiga ini terutama pada pembangunan infrastruktur, tampak setiap sudut Kota Kualasimpang berubah total dan menjadi sangat lapang, bersih dan terarah. Bukan masyarakat Aceh Tamiang saja yang mengakui perubahan tersebut, orang diluar daerah pun yang melintas, akan mengatakan hal serupa.

Sejumlah pembenahan infrastrukturpun dilakukan, dimulai dari pelebaran ruas dan badan jalan, penataan dan pembangunan kios-kios kecil disepanjang jalan pasar pagi, pembangunan saluran drainase dibeberapa titik dan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat ialah Relokasi Pasar Jajanan Kuliner Malam dari Jalan Ahmad Yani menuju ke Jalan Panglima Polem yang telah diresmikan pada Sabtu malam (26/12/20). Selain pembangunan Infrastruktur, Pemerintahan Bermutu juga mengupayakan perubahan dibidang kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa serta pariwisata ke arah yang lebih baik.

Apa yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Bermutu nyatanya tidak membuat mereka berpuas diri. Kedua pasangan kompak tersebut mengakui, bahwa mereka merasa masih memiliki beberapa PR penting yang harus dikerjakan dan diselesaikan dalam dua tahun terakhir. Untuk menuntaskannya, tentunya Kepala Daerah butuh dukungan para OPD, stakeholder, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, serta rekan media dan juga seluruh elemen masyarakat agar terselenggara dengan baik.

Tidak ada yang bisa menyangkal musibah, Pandemi Covid-19 tidak bisa dicegah. Dihampir seluruh daerah bagian dari Indonesia Raya mengalami hal serupa yang hingga saat ini belum juga reda. Anggaran besar yang telah disusun dan direncanakan untuk sejumlah mega proyek besar dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Aceh Tamiang di Refocusing yang dipergunakan untuk penanganan Covid-19 dalam 3 alokasi yaitu penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyedia jaring pengaman sosial.

Dengan hal serupa yang terjadi, Bupati Mursil dan Wabup Insyafuddin mencari cara bagaimana, meski ditengah Pandemi, pembangunan masih tetap ada dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Akhirnya, pembangunan infrastruktur fokus dipusatkan ditengah kota yaitu Kota Kuala Simpang yang akhir wujud capaiannya adalah Kota Kuala Simpang yang indah, tertata rapi dan luas memandang dan indah untuk dikenang.

Pemerintahan Bermutu berharap, perubahan yang mulai dirasakan oleh masyarakat, khususnya di bidang infrastruktur dan juga bidang lainnya dapat dipertahankan dan dilanjutkan sampai akhir masa jabatan 2022 nanti. Semua yang telah diraih, pada dasarnya adalah buah kerja keras dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Pemerintah telah hadir disana membangun dan membenahi sarana dan prasarana, tinggal lagi yang diharapkan Pemerintah ialah tugas dan tanggung jawab masyarakat untuk menjaga fasilitas umum yang telah dibangun dan dibenahi oleh Pemerintah Daerah. Karena semua itu dibangun dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.