Aceh Tamiang: Kamis (18/03/21) Bertempat di Aula Setdakab, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M. Kn didampingi Dandim 0117 Aceh Tamiang, Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Ari Lasta Irawan, S.I.K dan Asisten Pemerintahan Drs. Amiruddin Y memimpin pelaksanaan Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Aceh Tamiang.

Rapat Koordinasi ini mengundang Kepala OPD terkait dan para Pimpinan 34 Perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan lahan sawit di Kabupaten Aceh Tamiang. Pada kesempatan ini, tampak hadir perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kabag Ops Polres Aceh Tamiang AKP Syukrif I Panigoro, S.I.K.

Sebagai pembuka rapat, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn menyampaikan bahwa masalah Karhutla sudah menjadi masalah yang serius dan tengah mendapat perhatian dari Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo.

“Masalah Karhutla tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan seluruh belahan dunia juga sedang menghadapi persoalan yang sama. Dan Pulau Sumatera termasuk yang tinggi mengalami kebakaran hutan. Persoalan ini sudah ditangani langsung oleh Presiden. Ini jelas menandakan bahwasannya persoalan Karhutla bukanlah persoalan sepele lagi tetapi sudah menjadi persoalan yang serius” terang Bupati Aceh Tamiang.

Bapak Bupati meminta bantuan kepada PT. Telkom untuk memasang alat yang dapat membantu memantau titik kebakaran hutan dan lahan disekitar area Perusahaan Lahan Sawit.
“Untuk mengambil langkah penyelesaian Karhutla secara cepat, kami memohon bantuan dari pihak PT. Telkom untuk memasang alat pemantauan kebakaran hutan dan lahan secara detail,” ujar Mursil.

Beliau juga mengharapkan partisipasi dan dukungan para pimpinan perusahaan dalam rangka menanggulangi Karhutla, sebab Beliau menilai jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, akan berimbas kepada kestabilan perusahaan itu sendiri.

Dalam pada itu, Dandim 0117 Aceh Tamiang, Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita mengungkapkan Provinsi Jambi telah meluncurkan Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian Karhutla Digital (Asap Digital) untuk memudahkan pengawasan Karhutla di Provinsi Jambi.

“Pemasangan aplikasi Asap Digital berupa monitoring CCTV yang dipasang di Menara BTS Telkomsel ini dapat berputar 360 derajat dengan menjangkau radius 4 Kilometer atau seluas 1.200 Hektare. Jadi bila terjadi indekasi kebakaran, maka alat akan secara otomatis memberikan informasi kepada operator,” terang Dandim.

“Saya berharap kepada Kapolda Aceh dan Bupati Aceh Tamiang semoga aplikasi ini juga bisa diterapkan di wilayah kita. Mengingat kita telah memasuki musim panas sehingga potensial terjadi kebakaran meningkat, terlebih banyaknya lahan sawit di Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Melalui pemantauan sistem ini semoga pencegahan dapat dilakukan secara cepat” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta Irawan, S.I.K menjelaskan rapat koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari 6 poin hasil Rakornas yang dipimpin langsung oleh Presiden RI. Selain itu Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan Rapat koordinasi bersama TNI dan Polri serta Dinas Terkait dan dilanjutkan Apel Siaga Petugas serta simulasi penanganan Karhutla.

“Ada enam poin yang menjadi prioritas Bapak Presiden saat Rakornas Pencegahan Karhutla. Berdasarkan keenam poin tersebut, penerapan Aplikasi ASAP Digital di Jambi sangat baik diterapkan di Wilayah kita. Jangkauan radius 4km ini dapat membantu kita memantau penyebab Karhutla. Melalui CCTV dapat membantu kita melihat titik api secara pasti.” Ucap Ari Lasta

Jalannya Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Karhutla ini dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang, Drs. Amiruddin Y.

Menurut Beliau, Rakor ini untuk mengantisipasi titik-titik rawan yang akan menjadi tempat potensial terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Ekosistem yang terganggu, rusaknya cuaca global dan udara serta memburuknya kesehatan masyarakat merupakan dampak dahsyat yang akan ditimbulkan dari terjadinya Karhutla.

“Mari berkontribusi dan bersinergi untuk senantiasa menjaga wilayah kita masing-masing dari bencana Karhutla yang tidak kita inginkan” tandas Amiruddin.

Rapat ini mendapatkan respon positif dari para pemimpin perusahaan pengolah sawit di Kabupaten Aceh Tamiang. Mereka meminta kepada Bupati Aceh Tamiang beserta pihak terkait untuk memikirkan secara matang teknis pemasangan CCTV ini guna mencapai efektivitas dan efesiensi penggunaan anggaran pada pengadaan alat ini. Dan mereka berkomitmen untuk menjaga kebun agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan dalam proses replanting.