Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan & Peternakan Kab. Aceh Tamiang, Yunus, SP., (berbatik biru) tengah menerangkan salah satu jenis buah unggulan lokal, Nanas Tembaga, kepada jurnalis media setempat yang berkunjung ke Anjungan Kabupaten Aceh Tamiang pada Pameran Aceh Horti tahun 2019, 15-17 November 2019 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

 

Banda Aceh – Humas: Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan menampilkan berbagai produk unggulan pada Pameran Aceh Horti 2019 yang digelar pada 15 s.d. 17 november 2019, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Anjungan ini menampilkan 9 macam buah langka asal Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga anjungan pameran Aceh Tamiang mampu menyedot perhatian banyak pengunjung.

Dibuka pada Jumat (15/11/19) sore pekan kemarin, Plt. Gubernur yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Bukhari, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementan RI, Dedi Nursyamsi, Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan Aceh, A. Hanan, serta Wakil Ketua TP-PKK Aceh, Dyah Erti Idawati yang menyaksikan berbagai jenis buah-buahan langka seperti buah Nanas Tembaga (Ananas comosus Merr), buah Baldu (Diospyros discolor Willd), Jeruk Pamelo (Citrus maxima) dan buah lainnya di anjungan Aceh Tamiang tampak memberikan apresiasi.  

“Di anjungan ini, kita menampilkan 9 macam buah langka yang sudah jarang ditemui di Aceh Tamiang dan juga mungkin Aceh,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang, Yunus di Lapangan Blang Padang.

Disebutkan Yunus, dari 9 buah langka tersebut, buah Baldu/Bisbul menjadi buah unggulan yang dipamerkan di anjungan. “Karena buah ini di Tamiang hanya ada di satu kecamatan, yaitu di Kampung Batang Ara Kecamatan Bandar Pusaka,” jelasnya.

“Apalagi, buah Baldu ini rasanya manis, dan cukup enak untuk dimakan dan sebagai pelepas dahaga,” tambah Yunus yang dilantik menjadi Kadistanbunnak sejak Juli kemarin.

Dikatakan, selain buah Baldu, ada juga buah langka lainnya seperti Jeruk Pamelo yang telah dipatenkan dan mendapatkan penghargaan sebagai tanaman buah unggul lokal Aceh Tamiang dari Kementerian Pertanian RI pada tahun 2017 lalu. Selain itu juga ada buah Nona, buah Srikaya. Kemudian buah Renda, buah Rukam, buah Ara, buah Matoa serta buah Namnam atau Senanam.

Yunus menceritakan, pada era ’70 sampai awal ’90-an dulu, wilayah Aceh Tamiang (yang masih tergabung dalam Kab. Aceh Timur) pernah terkenal dengan Nanas Tembaganya. Namun sudah mulai redup, dan kini Pemkab melalui Dinstanbunnak tengah berupaya mengembangkannya kembali.

“Buah ini (Nanas Tembaga –red), dari Kampung Seunebok Aceh, Kecamatan Bendahara. Salah satu petani yang membudidayakannya kemarin mendapat penghargaan sebagai Petani Berprestasi tingkat Aceh,” papar Yunus.

Yunus berharap, kedepan pelbagai jenis buah-buahan langka ini bisa berkembang dan dikenal kembali. “Saya sampaikan ke masing-masing Kepala/Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), supaya buah-buahan langka ini bisa menjadi ikon di masing-masing Kecamatan,” ungkapnya.

“Kita kembangkan, supaya tidak langka dan bisa kita nikmati, hingga anak cucu kita tahu buah-buahan ini ada di Aceh Tamiang,” pungkasnya. [zuw]