Aceh Tamiang – Humas: Jum’at (22/03/19) Bupati Aceh Tamiang Mursil, SH, M.Kn pimpin Rapat Koordinasi Strategi Penurunan Angka Pengangguran yang digelar oleh Bappeda Aceh Tamiang. Bertempat di Aula Bappeda, rapat dimulai sekira pukul 14.30 WIB. Didampingi Kepala Bappeda Rianto Waris, Bupati Aceh Tamiang mengatakan bahwa permasalahan tingkat pengangguran terjadi di seluruh Indonesia. Sebenarnya tidak ada langkah atau strategi yang fenomenal yang dapat dilakukan untuk menekan angka pengangguran. Hanya saja, selama ini semua dinas terlihat menjalankan programnya masing-masing, tidak saling bersinergi satu sama lain, sehingga segala program yang ada tidak mencapai target.

 

“Kita tidak perlu mengambil langkah yang muluk-muluk di sini. Contohnya saja pelatihan penanaman bibit jahe merah yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP). Seharusnya DPPP bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian untuk dapat mendistribusikan jahe merah tersebut, supaya penanaman jahe merah ini dapat menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat, mengingat harga jahe merah ini sangat mahal,” ucap Bupati.

 

Oleh karena itu, beliau mengajak semua Kepala dan jajaran OPD untuk mengubah pola pikir, “Jangan program-program yang ada dari tahun ke tahun hanya copy-paste saja, harus saling bersinergi dalam bekerja.” Bupati menegaskan.

 

Sebelumnya, laporan Kepala Bappeda Aceh Tamiang, rapat ini merupakan evaluasi awal serapan dan kinerja APBK dan Renja 2020 yang terkait dengan bagaimana menyiapkan sumberdaya manusia tenaga terdidik dan terampil yang siap dengan persaingan kerja baik tingkat Kabupaten/Kota maupun nasional. Kepala Bappeda mengungkapkan permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu angka pengangguran terbuka yang tinggi. Ia menjelaskan tujuan lain rapat ini juga dalam rangka penunaian tugas mewujudkan misi pemerintahan BERMUTU, khususnya pada misi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan penciptaan lapangan pekerjaan. Ia mengharapkan rapat ini menghasilkan solusi dan strategi penurunan angka pengangguran.

 

Menanggapi hal tersebut, Bupati menegaskan, “Saya jamin, apabila semua dinas saling bersinergi dalam bekerja, maka Aceh Tamiang dapat menjadi sejahtera. Mengingat dengan banyaknya bantuan hibah dan juga Dana Desa yang disalurkan kepada masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang ada maka dapat dibuat program yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun harus terlebih dahulu melakukan penelitian ke lapangan, menganalisis, apakah ada perkembangan setelah masyarakat diberikan bantuan, sehingga bantuan yang diberikan tidak sia-sia”, tutur beliau. Bupati menekankan dalam membangun suatu usaha atau program kerja haruslah sistematis, fokus pada satu masalah sampai selesai daripada mengerjakan berbagai pekerjaan namun tidak selesai.

 

“Kita harus dapat mengembangan generasi muda mulai dari sekolah. Seperti siswa sekolah kejuruan (SMK), setelah lulus idealnya harus mempunyai jiwa usaha/bisnis. Kita harus belajar dari orang-orang sukses. Orang sukses bukan hanya orang yang bergelar profesor namun juga orang yang sukses dalam usaha dagang, seperti pemilik Ayam Penyet Pak Ulis, dan lain sebagainya.” ujarnya lagi.

 

Bupati menyebutkan untuk memajukan Aceh Tamiang ini, semua elemen, terutama jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang harus memiliki visi ke depan. Hal ini, jelas Bupati, pertama kali yang mesti dilakukan ialah dengan mengubah pola pikir. “Sumberdaya manusia berkualitas hanya dapat dilahirkan dari pemikiran yang visioner, yang berkualitas,” tambahnya lagi.

 

Tampak hadir mengikuti Rapat Koordinasi Strategi Penurunan Angka Pengangguran sore tadi, Kepala DPMKPPKB Aceh Tamiang Tri Kurnia, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Yusbar, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan M. Nur, Kepala Dinas Kesehatan dr. Catur Haryati, Kepala Dinas Sosial M. Alijon, Plt. Kepala Dinas Pangan Kelautan dan Perikanan Yuarnita Indriani, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Safuan, serta Kepala OPD terkait lainnya beserta jajaran masing-masing. [ck]